Category Archives: SMART Ekselensia Indonesia

Semua Berawal dari Kejujuran

Semua Berawal dari Kejujuran Bukan perkara mudah memadatkan materi geografi kelas 5 IPS selama satu tahun menjadi hanya satu semester di SMART Ekselensia Indonesia. Kesulitan yang aku yakin hampir dialami oleh semua guru geografi SMA, khususnya   yang mengajar kelas XII IPS, karena akan menghadapi UN dan SNMPTN. Namun, inilah pembelajaran aktif dan menyenangkan yang […]...

Sindrom Kangen Rumah Bukan Masalah

Sindrom Kangen Rumah Bukan Masalah Oleh: Nurkholis Alumni SMART Ekselensia Indonesia Angkatan 4, Lulusan Kedokteran UI   Awal cerita saya bisa bersekolah dan merasakan manisnya beasiswa di SMART Ekselensia Indonesia berawal dari informasi dan tawaran dari seorang guru agama Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kamalaputi, Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah melalui proses seleksi regional NTT, akhirnya […]...

Bagaimana Cara Siswa SMART Mengalahkan Masalah Global?

Bagaimana Cara Siswa SMART Mengalahkan Masalah Global? Oleh Ervan Nugroho Guru SMART Ekselensia Indonesia     Kok bisa Siswa SMP SMART menjawab tantangan global sih….? Kok bisa…..he he he….ada strategi donk….kata bang Ucok.   Waktu itu bulan Januari di setiap tahunnya panitia seleksi nasional beasiswa siswa  bergotong royong bersama untuk’ mencerna‘ dan ‘menghisap’ bibit-bibit anak […]...

SMART Sekolah yang Unik

SMART Sekolah yang Unik Oleh: Masfufatun Pertama kali saya mendengar nama SMART Ekselensia Indonesia adalah dari teman, saat menginfokan bahwa di sana ada lowongan pekerjaan. Teman saya sudah lebih awal bekerja di sana, tapi bukan di SMARTnamun di divisi lain yang memang masih dalam satu lembaga. Ya, baru mendengar namanya saja, SMART, rasanya asing dan […]...

Perubahan Baik Bernama SMART Ekselensia Indonesia

Perubahan Baik Bernama SMART Ekselensia Indonesia Oleh: Ahmad Juwaini   Banyak sekali anak Indonesia yang berpotensi luar biasa yang terlahir dari keluarga sederhana namun tidak berkembang potensinya. Karena ketiadaan layanan proses pengembangan yang baik, anak-anak cerdas dari keluarga marjinal itu akhirnya tersisih dan tidak menunjukkan keunggulannya. Ibarat sebuah permata, tanpa proses penanganan yang baik, perhiasan […]...