Putera Sampoerna Foundation Ajak Dompet Dhuafa Bersinergi Wujudkan Pendidikan Indonesia Lebih Baik
Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan sebuah bangsa, pada Senin (07/07) Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan GREAT Edunesia Dompet Dhuafa mengadakan forum diskusi guna membahas pemaksimalkan sektor pendidikan sekaligus memaksimalkan kerja sama antar dua lembaga.
Melalui forum diskusi yang diadakan di Al-Syukro Universal ini menekankan bahwa transformasi pendidikan tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi diperlukan upaya secara menyeluruh. Terutama, pemerataan teknologi dan pelatihan guru era digital di seluruh daerah Indonesia, khususnya daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Eko Harfianto, Head of Partnership PSF, menjelaskan jika PSF berdedikasi menciptakan calon-calon pemimpin bangsa yang memiliki integritas moral serta komitmen tinggi terhadap kemajuan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas di Indonesia.
“Diskusi tersebut menjadi gerbang awal perbaikan kualitas sumber daya manusia di ranah pendidikan, selain itu kami juga ingin menciptaan wadah berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta membangun kolaborasi dengan berbagai pihak demi kemajuan pendidikan di Indonesia,” ujar Eko.
Sejak didirikan pada 2001, PSF telah memberikan lebih dari 34.000 beasiswa kepada siswa prasejahtera yang memiliki kemampuan terbaik, memberikan pelatihan kepada lebih dari 14.000 guru dan kepala sekolah, mendampingi 17 sekolah negeri dan 5 madrasah. PSF memandang Dompet Dhuafa sebagai mitra yang pas menguatkan peran lembaga pemberi beasiswa dan peningkatan kualitas guru di Indonesia.
“Di bidang pendidikan, Dompet Dhuafa melalui GREAT Edunesia memiliki 37.211 penerima manfaat, telah meberikan beasiswa kepada 6611 siswa & 5387 guru serta mendampingi 60 lebih sekolah di Indonesia,” kata Asep Hendriana, CEO GREAT Edunesia.
Melalui pertemuan ini, GREAT Edunesia Dompe Dhuafa dan PSF berharap dapat memperkuat ekosistem pendidikan nasional yang inklusif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. “Sebab transformasi pendidikan tidak bisa ditunda lagi, melainkan harus dilakukan sekarang, bersama-sama, demi masa depan generasi Indonesia lebih baik,” tutup Eko.