Perkuat Literasi Digital Indonesia Secara Inklusif, Sekolah Literasi Indonesia Adakan Webinar Hari Literasi Internasional
Bogor – Sekolah Literasi Indonesia (SLI) sebagai program pengembangan budaya literasi di Indonesia berkomitmen menggerakan dan meningkatkan minat membaca secara masif dengan mengajak penggiat literasi memperingati Hari Literasi Internasional dalam kegiatan Webinar Hari Literasi Internasional bertema Penguatan Literasi di Era Digital: Inklusif, Kritis, dan Kolaboratif yang dilaksanakan daring.
Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap 8 September menjadi pengingat global akan pentingnya literasi sebagai fondasi kehidupan. Menurut Andi Ahmadi, Ketua Sekolah Literasi Indonesia, kini literasi tidak lagi terbatas pada kemampuan membaca-tulis, tetapi juga mencakup literasi digital: kemampuan memahami, memilah, dan memanfaatkan informasi di era teknologi.
“Di tengah derasnya arus informasi digital, muncul tantangan besar: hoaks, disinformasi, distraksi media sosial, hingga isu keamanan data. Tantangan ini semakin kompleks ketika kita bicara tentang inklusi—bagaimana memastikan anak berkebutuhan khusus juga mendapat akses literasi digital yang adil dan bermakna,” jelas Andi.
Melihat tantangan sekaligus peluang tersebut, Sekolah Literasi Indonesia (SLI) menyelenggarakan webinar dengan menghadirkan narasumber dari berbagai perspektif orang tua, penggiat komunitas literasi, dan penggiat literasi inklusi agar literasi digital dapat diperkuat secara kolaboratif, kritis, dan inklusif.
Kegiatan yang dibersamai Isti Bani, Pelatih Pendidikan Keluarga; Lili Musyafa’ah, Founder Quali Internasional; dan Andi Ahmadi ini akan menyoroti Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Literasi Digital Sehat di Rumah, Literasi Digital Inklusif: Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus di Era Digital, dan Gerakan Literasi sebagai Ekosistem Sosial di Era Digital.
“Tak hanya membekali orang tua dengan strategi praktis mendampingi anak dalam berinteraksi dengan teknologi, kami juga berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya literasi digital dengan menyajikan praktik baik gerakan literasi berbasis komunitas untuk memperkuat ekosistem literasi digital serta menghadirkan perspektif inklusi agar anak berkebutuhan khusus mendapat akses literasi digital yang adil,” terang Andi.
Andi berharap Webinar Hari Literasi Internasional tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga menjadi sarana inspirasi nyata untuk memperkuat literasi digital di Indonesia secara inklusif yang melibatkan orang tua, komunitas, dan pegiat inklusi.
“Kami ingin masyarakat mulai bergerak menuju ekosistem literasi yang kritis, sehat, dan ramah bagi semua anak,” tandasnya