Mahasiswa Sebagai Pemimpin yang Menginspirasi

Mahasiswa Sebagai Pemimpin yang Menginspirasi

 

Surabaya – Kepemimpinan berkelanjutan adalah konsep kepemimpinan yang tidak hanya memberikan manfaat pada saat ini tetapi juga berdampak positif untuk masa depan. Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan tanggung jawab. Sebagai seorang mahasiswa, saya yakin bahwa kepemimpinan berkelanjutan adalah ketika seseorang mampu menjadi leader dengan kualitas diri yang baik dan memiliki kapasitas untuk menjadi inspirasi banyak orang.

 

 

Menurut Tsabitah Rifah Nur Rahmah, penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA),  hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kualitas diri melalui tindakan pengayaan diri atau usaha meningkatkan pengetahuan, memperbaiki akhlak, dan kapasitas diri. Dalam Islam, tambah Tsabitah, menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” Dengan ilmu, seorang pemimpin dapat memahami tanggung jawabnya dan mengambil keputusan dengan bijaksana. Selain itu, memperbaiki akhlak juga menjadi bagian penting dari pengayaan diri.

 

 

“Akhlak yang mulia, seperti kejujuran, kesabaran, dan tanggung jawab, akan membuat seorang pemimpin dihormati dan dipercaya. Sebagaimana Allah Swt. Berfirman: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa” (QS. Al-Hujurat: 13),” kata Tsabitah. “Bagi saya seorang pemimpin perlu meningkatkan kualitas diri yang mencakup pengembangan spiritual. Pemimpin yang sukses tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual. Beribadah dengan khusyuk, seperti sholatlima waktu dan berdoa, akan memperkuat hubungan seorang pemimpin dengan Allah Swt. Dengan iman, seorang pemimpin akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada,” jelasnya.

Bagi Tsabitah kepemimpinan berkelanjutan tidak hanya tentang memperbaiki diri. Seorang pemimpin juga harus mampu menjadi teladan yang baik dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Rasulullah saw adalah contoh terbaik dalam hal ini. Beliau memimpin dengan kasih sayang, keadilan, dan kebijaksanaan. Dalam setiap tindakan, Rasulullah selalu memberikan contoh pada umatnya, sehingga mereka merasa termotivasi untuk mengikuti jalan kebaikan.

 

“Sebagai pemuda, kita dapat meniru kepemimpinan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan bersikap jujur kepada teman, membantu mereka yang kesulitan, dan menunjukkan semangat dalam belajar,” ujar Tsabitah. Ia menambahkan jika pemimpin  berkelanjutan harus menyadari bahwa lingkungan adalah bagian penting dari kehidupan manusia dan paham tentang pentingnya membangun hubungan harmonis dengan sesama manusia.

 

“Islam mengajarkan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling mengenal dan menghormati. Dalam QS. Al-Hujurat: 10, Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” Seorang pemimpin yang baik harus mampu menyatukan orang-orang di sekitarnya dan menginspirasi mereka untuk bekerja sama dalam kebaikan,” tandasnya.

 

Facebook
Twitter
LinkedIn

Slide
BAKTI NUSA Siap Lepas 57 Penerima Manfaatnya dalam National Mission Bogor – BAKTI NUSA…
Apresiasi National Mission 2021, Anies Baswedan: “Sebuah Semangat yang Amat Baik” Bogor – Apresiasi…
Will it be Worth It? Will it be Worth It? – Long story short,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *