Jumlah Pekurban Naik 35%, GREAT Kurban Berikan Dampak Baik di Masyarakat
Bogor – GREAT Edunesia kembali menggelar GREAT Kurban dengan menjangkau 13 wilayah Indonesia, di anraranya Kabupaten Brebes, Kabupaten Sukabumi, Majene, Kanupaten Bogor, Sidrap, Ende, Kendari, Kabupaten Bandung Barat, Kubu Raya, Aceh, Ambon, Padang, dan Tangerang Selatan. Tahun ini GREAT Kurban tidak hanya menyalurkan daging kurban kepada yang berhak, tapi juga menghadirkannya di daerah berprevalensi stunting dan underweight tinggi.
Menurut Asep Hendriana, CEO GREAT Edunesia, kurban bukan hanya soal pemenuhan konsumsi sesaat, tetapi juga tentang memperbaiki kualitas hidup dari gizi hingga harapan masa depan. Asep menghaturkan rasa terima kasih mendalah kepada para donatur serta alumni beasiswa GREAT Edunesia karena telah memercayakan kurbannya di GREAT Kurban.
“Terima kasih karena telah memercayakan amanah ibadah kurban Bapak/Ibu melalui GREAT Kurban. Sebuah amanah yang tak sekadar bernilai ibadah, namun turut menjadi jembatan harapan bagi ribuan saudara kita di pelosok negeri,” ujar Asep.
Asep menambahkan, lebih dari sekadar angka, GREAT Kurban bersyukur bisa menorehkan peningkatan signifikan yakni jumlah pekurban naik 35% dibanding tahun 2024. “Angka ini bukan sekadar statistik, tapi cermin dari meningkatnya kepercayaan dan semangat kolektif untuk terus menebar kebaikan yang nyata,” ungkap Asep. “Tak hanya itu, melalui program Literasi Kreatif (KLiK) Gizi, kami hadirkan edukasi yang menyentuh akar. Kami juga menggandeng dan memberdayakan peternak local, agar kurban ini memberi dampak berkelanjutan bagi ekonomi masyarakat sekitar.” tambahnya.
Dalam waktu dekat, GREAT Edunesia akan mengukur sejauh mana GREAT Kurban berdampak terhadap peningkatan pengetahuan gizi masyarakat, sebagai pijakan untuk memperluas kebermanfaatan di tahun-tahun mendatang.
Menutup perbincangan, Asep kembali menghaturkan terima kasih kepada semua pihak karena telah menjadi bagian dari perjalanan ini. “Terima kasih karena telah menyunggingkan senyum di wajah anak-anak, ibu-ibu, para lansia, dan keluarga-keluarga marginal di pelosok negeri. Semoga setiap daging yang mereka santap menjadi saksi cinta dan kepedulian kita. Semoga Allah membalas setiap kebaikan berlipat ganda, meluaskan keberkahan pada harta dan keluarga Bapak/Ibu, serta mencatatnya sebagai amal jariyah yang terus mengalir hingga hari pembalasan,” tutup Asep.