SLI Gelar Pelatihan Manajemen Perpustakaan Sekolah di Desa Letekonda
NTT – Program Klaster Mandiri di bawah naungan Sekolah Literasi Indonesia(SLI) melaksankan Pelatihan Manajemen Perpustakaan Sekolah di SDN Katewel, Desa Letekonda, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Pelatihan ini bertujuan mendorong sekolah dalam mewujudkan fungsi perpustakaan sebagaimana mestinya. Seperti yang diketahui ada empat fungsi perpustakaan sekolah, diantaranya sebagai ruang edukatof, informatif, kultural dan rekreatif. Jika empat hal ini sudah terpenuhi maka perpustakaan sekolah sudah dapat dikatagorikan memenuhi kualifikasi.
Pelatihan tersebut dihadiri 20 peserta yang terdiri dari empat sekolah dampingan yaitu, PAUD Az-Zahra Katewel, SDN Katewel, SD Masehi Katura dan SMPN 2 Loura yang berada dikawasan Desa Letekonda.
Dalam sambutannya, Markus, Kepala Sekolah SDN Katewel mengucapkan rasa syukur atas adanya pelatihan yang difasilitasi Fasilitator Klaster Mandiri SLI, “Saya secara pribadi jujur seumur hidup belum pernah mendapatkan pelatihan tentang perpustakaan seperti ini, dan saya sangat berharap setelah ini kami mampu mengoptimalkan fungsi perpustakaan di sekolah kami dengan baik,” ungkap Markus penuh harap.
Pelatihan tersebut adalah bentuk KolaborAksi antara Nur Ibrahim Fasilitator Pendidikan dan Atika Kaha Fasilitator Kesehatan Program Klaster Mandiri Dompet Dhuafa. Di awal materi Ibrahim mengajak seluruh peserta pelatihan untuk merefleksikan terkait kondisi perpustkaan sekolah masing-masing. “Saya senang pelatihan kali ini bisa melihat sudut pandang lain tentang kondisi perpustakaan dan bisa merasakan bahwa masing-masing sekolah ternyata memiliki perpustakaan impiannya. Saya berharap nantinya setelah kegiatan ini impian itu dapat terealisasi berkat kolaborasi yang baik dengan masyarakat lingkungan sekolah,” kata Ibrahim.
Atika Kaha sebagai Fasilitator Kesehatan mengungkapkan bahwa kegiatan perpustakaan juga dapat diimbangi dengan aktivitas hidup sehat. “Saya berharap perpusatakaan yang akan dioptimalkan nantinya bisa memberikan buku-buku yang edukatif dan menarik. Selain itu harapannya bisa memasukan buku atau poster kesehatan di dalam ruangan perpustakaan,” ujar Atika.
Menurut Agustina Ndoda salah satu peserta yang aktif dalam menyampaikan pendapatnya selama proses Pelatihan Manajemen Perpustkaan berlangsung, tanggung jawab untuk memajukan perpustakaan sekolah bukan hanya tugas pustakawan saja tapi melainkan tugas bersama “Saya sebagai kepala sekolah SD Masehi Katura senang bahwa kami punya perpustakaan sudah difungsikan dengan baik dan saya selalu mengimbau kepada guru-guru untuk mengarahkan siswa-siswa membudayakan datang ke perpustkaan,” tutur Agustina Ndoda.“Saya juga merasa senang dengan adanya pelatihan ini. Kami guru-guru ke depanya dapat bekerja sama lagi dalam mengoptimalkan fungsi perpustakaan di sekolah kita masing-masing,” tambahnya.
Di akhir sesi, semua peserta pelatihan diajak untuk berdiskusi dan menyusun program perpustakaan sekolahnya masing-masing, dengan harapan ada bentuk upaya yang dapat dilakukan sehingga perpustakaan sekolah dapat berfungsi sebagaimana mestinya.