SGI Menggelar Perkuliahan ke-6 SGI Master Teacher (SMT) Samarinda dengan Materi Pembelajaran Berdiferensiasi

SGI Menggelar Perkuliahan ke-6 SGI Master Teacher (SMT) Samarinda dengan Materi Pembelajaran Berdiferensiasi

Samarinda – Minggu (22/05) SGI Master Teacher (SMT) Samarinda sudah memasuki perkuliahan ke-6 dengan materi pembelajaran berdiferensiasi. Perkuliahan diawali dengan apel pagi dan refleksi kondisi peserta kegiatan. Guru Wahyu sebagai trainer dalam perkuliahan menyampaikan materi dalam dua sesi. Sesi pertama mengenai pembelajaran berdiferensiasi mulai dari definisi hingga klasifikasinya.

Trainer mengingatkan kembali bahwa konsep pembelajaran berdiferensiasi merupakan konsep lama yang kembali digaungkan. Meskipun konsep pembelajaran ini sudah hadir sejak lama tapi masih jarang diaplikasikan. Saat ini guru-guru sudah miskonsepsi terkait pembelajaran berdiferensiasi.

Meskipun secara definisi pembelajaran berdiferensiasi artinya praktik belajar untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Namun pada hakikatnya, pembelajaran berdiferensiasi bukan mengajar dengan 30 metode untuk 30 siswa, membedakan jumlah soal untuk siswa yang cepat, mengelompokkan siswa pintar secara homogen, dan membedakan tugas pada setiap siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi mengacu pada kebutuhan belajar siswa yang mencakup kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar siswa. Implementasi pembelajaran ini dimulai dengan guru mengklasifikasikan kesiapan belajar siswa menjadi beberapa kategori. Kompetensi dasar yang ingin dicapai tetap sama.

Selanjutnya guru harus merancang diferensiasi dari segi konten, proses, dan produk. Ketiga aspek diferensiasi tersebut dapat lebih dirincikan lagi berdasarkan modalitas, minat, dan kesulitan/kesiapan siswa.

Setelah penyampaian materi, guru-guru dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan studi kasus yang berbeda. Tiap kelompok berdiskusi untuk menentukan proses pembelajaran berdiferensiasi yang bisa diterapkan. Perwakilan dari masing-masing kelompok menjelaskan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

Setelah jeda istirahat, solat, dan makan, perkuliahan dilanjutkan dengan mengulas materi terdahulu yang pernah disampaikan. Selanjutnya guru-guru diberi tantangan untuk menyelesaikan misi oleh Guru Wahyu. Karena semangat yang tak lekang, kegiatan ini berlangsung hingga pukul 17.30 WITA. Kegiatan pun diakhiri dengan apel dan pengumuman apresiasi dari misi yang telah dikerjakan oleh guru-guru hebat.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Slide
BAKTI NUSA Siap Lepas 57 Penerima Manfaatnya dalam National Mission Bogor – BAKTI NUSA…
Apresiasi National Mission 2021, Anies Baswedan: “Sebuah Semangat yang Amat Baik” Bogor – Apresiasi…
Will it be Worth It? Will it be Worth It? – Long story short,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *