LPI DD dan Kedutaan Besar Australia Adakan Monev Berkala
Program Beasiswa Kedutaan Besar Australia (Tertiary Educational Support Programe) adalah program kerjasama antara pihak Kedubes Australia dengan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD), yang sebelumnya dipercayakan pihak Kedubes Australia kepada LSM Aisyiyah.
Program beasiswa ini merupakan bentuk tanggung jawab yang diberikan pihak Kedutaan Besar Australia kepada anak-anak dari korban peristiwa Bom Kuningan September 2004. Program ini berbentuk bantuan biaya pendidikan beserta akomodasinya dan pembinaan serta juga pengembangan bahasa, mulai dari pendidikan dasar hingga pergurun tinggi. Program ini dimulai dari September 2015 hingga Juli 2021 dan diperpanjang kembali pada 2021 hingga 2025.
Salah satu aktivitas program yang rutin dilakukan adalah diselenggarakannya kegiatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu semester sekali atau dua kali dalam kurun waktu satu tahun di wilayah Tegal, Jakarta dan Depok sesuai dengan lokasi tempat tinggal penerima manfaat pada Sabtu hingga JUmat (04-10/06). Adapun bentuk kegiatan adalah berupa pengisian self assessment oleh penerima manfaat dan deep interview untuk setiap penerima manfaat dengan didampingi oleh pendamping program.
Di tahun 2022 ini status penerima manfaat banyak yang akan mengalami perubahan jenjang yakni diantaranya Puspa dan Isma yang melanjutkan aktivitas pasca kampusnya dengan bekerja (program telah selesai setelah penerima manfaat mendapatkan pekerjaan pertamanya) sehingga statusnya menjadi Alumni Penerima Manfaat, Febri yang masih terus untuk disupport melalui pembinaan dan pendampingan (rutin setiap bulannya) untuk melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa, Rifki yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan Syahwa yang akan melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/MA sederajat.
Pada monitoring kali ini ada tiga metode penilaian yang dilakukan, yaitu self assessment yang diisi oleh penerima manfaat, presentasi oleh PM (khusus untuk PM yang berada pada tahun perkuliahan), dan wawancara dengan orang tua PM atau pendamping program.