Gelorakan Semangat Guru Letekonda, SLI Kenalkan Program Literasi Terpadu
Sumba Barat Daya – Kamis, (10/11) Sekolah Literasi Indonesia (SLI) bersama Matahari Departement Store melalui program Klaster Mandiri melaksanakan pelatihan Program Literasi Terpadu kepada empat sekolah di Desa Letekonda, Kecamatan Loura, Sumba Barat Daya.
Peserta guru dalam pelatihan ini adalah bertugas di kawasan Desa Letekonda, di antaranya PAUD Katewel, SDN Katewel, SMPN Katewel dan SDM Katura. Sebanyak 30 peserta perwakilan dari masing-masing sekolah hadir untuk saling bertukar pikiran dalam menyelesaikan masalah kurangnya kemampuan siswa dalam membaca.
Pelatihan ini dilakukan karena aktivitas literasi di lingkungan sekolah idealnya harus selaras dengan tujuan dari Gerakan Literasi Nasional yang bertujuan menumbuh kembangkan ekosistem pendidkan mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Upaya pelatihan ini adalah menjadi pendukung dalam mewujudkan hal tersebut.
Kegiatan ini sendiri dilaksanakan di SD Negeri Katewel dan bertujuan sebagai wadah refleksi guru-guru dalam upaya meningkatkan minat baca di lingkungan sekolahnya masing-masing. Sedangkan output yang diharapkan dalam pelatihan ini adalah adanya program yang disusun sekolah dan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan di ranah lingkungan sekolah.
Dalam sambutannya, Daniel A Gallu. S.Pd., Ketua PGRI Kecamatan Loura dan sekaligus Kepala Sekolah SMP Negeri Katewel mengatakan bahwa sangat bersyukur adanya forum ini sebagai bentuk peningkatan kemampuan guru dalam kegiatan literasi di sekolah. “Kita sama-sama tahu bahwa masih banyak sekali anak kita yang belum bisa membaca dan menulis, maka dari itu pendampingan dari Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa ini menjadi sarana untuk kita saling berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di SBD,” tutur Daniel.
Senada dengan yang disampaikan oleh Daniel A Gallu, Markus Dowa Ngongo, Kepala Sekolah SDN Katewel yang menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan ini juga berpendapat bahwa kegiatan semacam ini menjadi energi baru bagi tenaga pendidik dalam mengembangkan minat baca anak-anak di Letekonda khususnya di Katewel sendiri.
“Pelatihan ini tentu akan berguna bagi kami, mengingat masih rendahnya kemampuan baca siswa kami disekolah ini, sehingga perlu adanya perbaikan dan saya berharap melalui pendampingan Dompet Dhuafa kami dapat memaksimalkan segala usaha yang bisa kami lakukan dalam penyusunan program kedepan,” papar Markus.
Pelatihan yang disampaikan oleh Baim sebagai Fasilitator SLI dikemas dengan sangat menyenangkan melalui proses refleksi, diskusi lalu ditutup dengan penyusunan program di masing-masing sekolah dampingan. Peserta juga sangat antusias dalam menyukseskan forum ini, hal itu dapat dilihat dari keaktifan para peserta dalam menyampaikan pendapat serta gagasannya, sehingga ruang diskusi menjadi hidup dan hangat.
Diakhir sesi seluruh peserta menuliskan perasaanya setelah mengikuti sesi dari pagi hingga sampai sore hari. “Kegiatan belajar seperti ini rasanya lebih ringan apalagi diawali dengan kesepakatan kelas dan permainan, saya juga melihat semua peserta sangat pro aktif dalam mengikuti pelatihan ini. Ditambah ada budaya tepuk apresiasi yang menyenangkan dan ini dapat saya terapkan di kelas saya nantinya,” tutur Ma’a salah satu peserta pelatihan.