Dompet Dhuafa Jepang dan BAKTI NUSA Jajaki Kolaborasi Global Experience Programme
Bogor – Dalam semangat memperkuat jejaring alumni dan memperluas dampak program pemberdayaan, Program BAKTI NUSA melalui tim jejaring kealumnian melakukan silaturahmi dengan Dr. Achmad Firmansyah Wahyudi, Alumni Beasiswa Etos ID Angkatan 2007 Bogor yang kini menjabat sebagai Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jepang.
Pertemuan ini menjadi ajang bertukar kabar dan inspirasi seputar aktivitas beliau di Jepang-Indonesia, termasuk pencapaian luar biasa Dompet Dhuafa Jepang selama Ramadan lalu dengan capaian penghimpunan dana sebesar Rp700.000.000—tertinggi sepanjang sejarah cabang tersebut. Selain itu, Dompet Dhuafa Jepang juga tengah menginisiasi proyek pembebasan lahan untuk pembangunan Masjid Ainul Yaqeen Adachi-ku di Tokyo, yang direncanakan menjadi pusat kegiatan Islamic Center. Proyek ini membutuhkan dukungan dana sebesar Rp9.000.000.000.
“Masjid ini tidak hanya akan menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat dakwah dan penguatan identitas Muslim di Jepang. Kami ingin menjadikannya rumah besar untuk seluruh diaspora Indonesia dan Muslim internasional di Tokyo,” ujar Dr. Achmad Firmansyah Wahyudi, dalam pertemuan tersebut.
Sebagai bagian dari pengembangan kapasitas pemuda Indonesia, pertemuan ini juga menjajaki kolaborasi dalam bentuk Global Experience Programme (GEP)—sebuah inisiatif BAKTI NUSA yang bertujuan membekali peserta dengan wawasan dan keterampilan tingkat global melalui program magang di luar negeri.
Dompet Dhuafa Jepang menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan untuk menerima peserta yang lolos seleksi. Program magang direncanakan berlangsung selama dua bulan secara daring dan akan diberangkatkan pada Agustus 2025. Para peserta akan mendapatkan pengalaman langsung tentang budaya kerja dan kehidupan di Jepang, serta memperluas pemahaman lintas budaya yang dibutuhkan dalam konteks profesional global.
“Kami berharap program ini dapat menjadi jembatan pembelajaran global bagi anak-anak muda Indonesia. Tidak hanya soal keterampilan kerja, tetapi juga tentang nilai-nilai, budaya, dan etos yang bisa mereka bawa pulang untuk membangun negeri,” kata Dr. Wahyu, menambahkan.
Lebih lanjut, terdapat masukan strategis untuk mengintegrasikan program ini dengan Kurikulum Merdeka Belajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini bertujuan agar peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman magang, tetapi juga pengakuan akademik yang setara dengan kegiatan perkuliahan.
Sementara itu, dari pihak BAKTI NUSA, kolaborasi ini dinilai sebagai langkah konkret memperluas kontribusi alumni dalam skala global.
“Melalui sinergi ini, kami ingin menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya unggul di level nasional, tapi juga mampu berkontribusi aktif di panggung dunia,” ujar perwakilan BAKTI NUSA.
Dengan kolaborasi ini, besar harapan bahwa komunikasi dan solidaritas dalam keluarga besar Dompet Dhuafa dapat terus dirawat dan dikembangkan menjadi kekuatan besar yang memberi manfaat luas, lintas batas negara.