Sebuah Strategi dalam Hidup

Sebuah Strategi dalam Hidup

Oleh: Anne Amalia Rahmanita, PM BAKTI NUSA 11

“Karena sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” – (QS.94:5) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Fa-inna ma’al ‘usri yusran

Quran Surah Al Insyirah di atas menjadi janji Allah bahwa ketika manusia merasakan kesulitan, ada kemudahan bersamanya. Namun tergantung bagaimana sang manusia bersikap terhadap takdirnya. Berburuk atau berbaik sangkakah ia. Karena lagi, Allah tergantung prasangka hambanya.

 

Dalam kehidupan, tentu banyak pertimbangan yang diperhitungkan. Termasuk pada saat manusia melakukan berbagai usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup terlebih dengan cara berdagang seperti ajaran Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa sallam. Berdagang dalam skala besar di zaman sekarang bisa diartikan dengan telah mendirikan perusahaan yang usahanya bergerak dalam berbagai bidang baik tergolong Fast Moving Consumer Goods (FMCG) maupun di industri lainnya seperti properti, obat dan kesehatan, kecantikan, dan lain sebagainya. Keadaan sebuah usaha/bisnis tak mungkin mulus meroket begitu saja. Ia pasti ada menanjak dan berkelok. Hal ini sesuai dengan teori Product Life Cycle yang menjelaskan bahwa secara garis besar, siklus hidup suatu produk terbagi dalam introduction, growth, maturity, dan termination/decline.

 

Dalam keadaan tertentu, tentu sang pemilik usaha / bisnis harus memutar otak untuk berusaha menstabilkan usahanya. Untuk itu, Strategic Management oleh Fred R David dengan buku terbarunya pada tahun 2017 wajib diperhitungkan guna menyeleksi strategi terbaik bagi perusahaan / produk yang dijadikan sumber usaha. David (2017) menyimpulkan manajemen strategik menjadi tiga tahapan yang adalah Formulasi Strategi, Implementasi Strategi, hingga Evaluasi Strategi. Hal ini tergantung dari kondisi perusahaan dan usaha-usaha yang telah diupayakan.

 

Namun untuk fokus pada penelitian permasalahan dan solusinya, batasan fokus pada formulasi strategi patut diperhitungkan. Formulasi strategi sendiri terbagi dalam tiga tahapan antara lain:

  1. The Input Stage (Tahap Input / Masukan);
  2. The Matching Stage (Tahap Pencocokan);
  3. The Decision Stage (Tahap Pengambilan Keputusan).

 

Input Stage yang dimaksud lebih kepada tahap meneliti keadaan internal dan eksternal perusahaan dengan tiga pilihan alat yakni Internal Factor Evaluation Matrix (IFE), External Factor Evaluation Matrix (EFE), dan Competitive Profile Matrix (CPM). Sementara Matching Stage bisa menggunakan lima pilihan alat di antaranya Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix, Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix, Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Internal-External (IE) Matrix, dan Grand Strategy Matrix. Ditutup dengan alat terakhir dari tahap terakhir yang adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Adapun semua alat ini memiliki kelebihan tersendiri sesuai kebutuhan dan keadaan perusahaan.

Selamat bebenah!

Slide

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *