MUNAS KOMED 2022: “Optimalkan Aset Komunitas, Luaskan Kebermanfaatan”
Dalam proses mengelola sebuah komunitas tidak lepas dari kendala dan tantangan. Sebuah komunitas akan tumbuh menjadi kuat ketika terlatih dalam menyelesaikan dinamika permasalahan yang muncul. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun kekuatan sebuah komunitas, salah satunya bisa dilakukan dengan metode refleksi.
Melalui refleksi dapat diperoleh informasi positif berkaitan dengan kualitas pengelolaan komunitas dan menjadi pengukur tercapainya tujuan dari komunitas yang digerakkan. Menyadari pentingnya refleksi dalam pengembangan komunitas, maka Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) menggelar kegiatan Musyawarah Nasional (MUNAS) yang dilaksanakan pada hari Senin (2/1/2023).
Kegiatan MUNAS KOMED dilakukan dengan moda daring melalui Zoom Meeting dan live streaming Youtube dihadiri 110 orang diantaranya Tim Sekolah Literasi Indonesia, Pengurus KOMED Pusat dan Pengurus KOMED dari 13 wilayah pengembangan program. MUNAS KOMED dilaksanakan dengan tujuan untuk melaporkan aksi dari delapan divisi kepengurusan KOMED Pusat periode tahun 2022, melakukan refleksi pelaksanaan program KOMED tahun 2023, dan memunculkan rekomendasi perbaikan untuk kepengurusan tahun berikutnya.
MUNAS KOMED dibuka dengan sambutan dari Manajer Sekolah Literasi Indonesia yaitu Shirli Gumilang. Dalam sambutannya Shirli Gumilang menyampaikan bahwa Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) merupakan salah satu program Sekolah Literasi Indonesia untuk meluaskan kebermanfaatan di dunia pendidikan melalui pendekatan komunitas, dimana kekuatan SDM di KOMED menjadi aset terbesar komunitas yang harus dikelola dan dioptimalkan dengan baik karena dikhawatirkan jika aset ini tidak dioptimalkan berdampak pada aksi komunitas yang semakin melemah dan akan hilang.
Sesi kedua yaitu pelaporan kegiatan dari delapan divisi kepengurusan KOMED terdiri dari divisi program, divisi pengembangan SDM, divisi pengembangan wilayah, divisi publikasi, divisi riset dan inovasi, divisi kemitraan, dan divisi kewirausahaan. Semua divisi melaporkan keberhasilan program yang telah dilaksanakan selama tahun 2022, refleksi dan juga rekomendasi perbaikan program untuk kepengurusan tahun 2023.
Acara dilanjutkan dengan refleksi kegiatan KOMED yang dipandu oleh Shirli Gumilang. Pada sesi refleksi peserta diajak untuk melihat dengan sudut pandang positif mengenai aksi yang sudah dilakukan, sehingga muncul pertanyaan apa saja aksi yang sudah baik dan aksi yang harus ditingkatkan di tahun berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan reflektif ini perlu dibudayakan sebagai upaya untuk memperbaiki performa komunitas agar semakin baik kualitasnya. Shirli Gumilang pun memberikan tips untuk menjaga komunitas dengan 4R yaitu Reward, Role, Ritual dan Regeneration.
Sesi akhir kegiatan MUNAS KOMED ditutup testimoni dari perwakilan pengurus pusat yang diwakili oleh Mirna Kartika dan Purwanto keduanya menyampaikan hal yang senada bahwa KOMED merupakan wadah untuk belajar, tempat untuk bertransformasi menjadi guru yang berkualitas. Guru yang tergerak untuk menebar kebaikan, bergerak dengan karya-karya inovatif dan menggerakkan guru-guru untuk melejitkan potensinya sehingga pendidikan Indonesia semakin berkualitas. Testimoni akhir disampaikan oleh Suyanto sebagai perwakilan dari KOMED Wilayah, secara garis besar menyampaikan bahwa KOMED adalah wadah untuk berkarya dan menorehkan tinta emas untuk berbagi manfaat karena sejatinya kebaikan yang kita sebarkan akan kembali kepada kita sebagai amal jariyah dan menjadi bekal kita kembali kepada keabadian. Ketiganya mengajak kepada seluruh pengurus KOMED Wilayah, untuk selalu menjaga semangatnya dalam menebar aksi positif melalui karya-karya yang terlahir dari guru-guru di Komunitas Media Pembelajaran yang bisa dimanfaatkan bersama dan pahala kebaikan itu akan kembali pada diri kita masing-masing seperti slogan KOMED “Lebih Berdaya Bersama KOMED, From Us, By Us, For Us, Build Community Together”. (MK)