Mencapai Kematangan Diri dan Kompetensi Berkelanjutan
Yogyakarta – Memiliki kematangan diri berarti mampu mengatur emosi dengan baik. Dengan kendali emosi yang tepat, seseorang bisa mengatasi stres dan tekanan hidup tanpa meledak atau merasa tertekan secara berlebihan. Ini mendukung pembuatan keputusan yang lebih rasional dan menjaga stabilitas mental.
“Salah satunya dengan membangun kepercayaan diri,” ujar Afifah Eka Teriani, penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA). Ia mengatakan, kepercayaan diri yang kuat adalah buah dari kematangan diri yang sesungguhnya. “Mereka yang matang secara emosional dan mental memiliki keyakinan lebih tinggi terhadap kemampuan dan nilai dirinya sendiri, yang pada akhirnya mendukung pencapaian pribadi dan profesional,” ujar Fifah, sapaan akrabnya.
Afifah menerangkan jika pemuda bisa menerapkan strategi mencapai kematangan diri di antaranya Refleksi Diri, Pendidikan dan Pembelajaran, dan. Menetapkan Tujuan Hidup. “Salah satu cara utama mencapai kematangan diri adalah dengan melakukan refleksi diri secara rutin. Ini melibatkan evaluasi pengalaman dan tindakan untuk memahami pelajaran yang telah didapat dan cara untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” kata Fifah. “Selain itu pemuda juga harus berpendidikan lanjutan supaya bisa terlibat dalam proses pembelajaran, sebab pendidikan membuka wawasan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, keduanya esensial untuk kematangan diri,” tambahnya. “Menetapkan tujuan hidup yang jelas turut berperan membantu seseorang tetap fokus dan termotivasi. Tujuan hidup yang baik memberikan arah dan makna, serta mendorong pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan,” tandasnya.
Afifah berharap para pemuda dapat mengembangkan kompetensi berkelanjutan melalui serangkaian pelatihan dan pengembangan keterampilan, menerapkan pembelajaran seumur hidup, dan tak lelah mempelajari teknologi baru.
“Saatnya pemuda memaksimalkan potensi diri agar bisa berkontribusi di masyarakat,” ucap Afifah.