#LangkahKecilku, Komitmen Ahmad Sebagai Pemimpin Demi Lestarikan Budaya Indonesia

Makassar – Di 2025 BAKTI NUSA mengusung tema besar yakni Sustainable Leadership atau kepemimpinan berkelanjutan, sebuah konsep yang tidak hanya relevan, tetapi juga sangat mendesak di masa kini. Menjadi seorang pemimpin bukanlah proses instan, kepemimpinan sejati harus ditempa sedikit demi sedikit, seperti membangun fondasi kokoh untuk masa depan.

Ahmad Yusuf Suandi, Penerima Manfaat BAKTI NUSA 14, mengatakan jika secara  pribadi ia memiliki jargon #LangkahKecilku buat merefleksikan prinsip sekaligus target besar yang ia mulai dari langkah kecil namun konsisten. Menurutnya menjadi “Sosok Pemimpin Masa Depan” harus dimulai sejak dini dan terus dirawat hingga tercipta pola kepemimpinan yang berkelanjutan.

“Sustainable Leadership bukan hanya tentang keberlanjutan dalam memimpin, tetapi juga menyiratkan tanggung jawab yang lebih besar: mendukung dan menjalankan 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs). Pemimpin masa depan tidak lagi hanya berkutat pada isu politik atau ekonomi, tetapi juga harus peduli terhadap planet yang kita tinggali, tutur AHmad. “Krisis lingkungan yang semakin parah akibat eksploitasi manusia membutuhkan sosok yang mampu memimpin dengan visi melestarikan bumi. Pemimpin seperti ini akan menginspirasi pengikutnya untuk bertindak menjaga lingkungan demi generasi mendatang,” tegasnya..

Sebagai bagian dari BAKTI NUSA 14, ia memulai #LangkahKecilku melalui komunitas Etno_Adventure, komunitas yang berfokus pada pelestarian budaya Sulawesi Selatan. Ia bersama rekan sejawat mengarahkan energi pada pendidikan anak-anak, mengenalkan mereka pada budaya melalui pembelajaran dan permainan interaktif.

“Langkah ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mengasah potensi generasi muda sebagai bekal mereka menjadi calon Pemimpin Indonesia Emas 2045, sebab pemimpin masa depan adalah mereka yang tidak hanya memikirkan hari ini, tetapi juga meletakkan dasar bagi keberlanjutan. Karena itu, kepemimpinan sejati harus berpihak pada bumi, pada masyarakat, dan pada generasi mendatang. Mari bersama memulai langkah kecil kita hari ini untuk dunia yang lebih baik esok hari,” tutup Ahmad.