Jawab Kebutuhan Pemimpin Kompeten, BAKTI NUSA Gelar Leadership Summit 2025
Bogor – Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) menggelar Leadership Summit 2025 bertajuk “Lead Through the Storm: Menjadi Pemimpin yang Bertumbuh di Masa Sulit” yang dilaksanakan daring (14/06). Kegiatan yang diikuti 55 aktivis pemimpin dari 15 kampus besar di Indonesia (USU, UNAND, UNSRI, UI, IPB, ITB, UNPAD, UNS, UGM, ITS, UNAIR, UB, UNHAS, UNDIP,UNUD) ini bertujuan menggali nilai-nilai kepemimpinan relevan serta mendorong peserta mengenali potensi kepemimpinannya, belajar dari krisis, dan menyiapkan diri menjadi pemimpin tangguh serta bisa membawa dampak transformatif di lingkungan masing-masing.
Ricky Hardiansyah, Ketua Program BAKTI NUSA, mengatakan jika Leadership Summit mengusung konsep kepemimpinan era VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, and Ambiguous) dan menekankan pentingnya karakter pemimpin resilien, adaptif, dan berintegritas
“BAKTI NUSA sebagai program penumbuhan kepemimpinan aktivis mahasiswa berkhidmat membentuk calon pemimpin bangsa sekaligus membangun ekosistem inklusif berdaya. Untuk itu Leadership Summit menjadi salah satu upaya kami menghadirkan pemimpin tangguh menghadapi tekanan, tetapi juga dapat bertumbuh dan membawa perubahan positif di tengah krisis,” terang Ricky.
Di Leadership Summit para aktivis dibekali ragam materi seputar kesadaran kritis, karakter tangguh, serta ruang menempa diri dalam Resilient Leadership Talk yang dibersamai
Chiki Fawzi, Influencer & Animator Indonesia; Siti Nurohmatiljanah Setiawan, Alumni BAKTI NUSA 10 Bandung, Co-Founder Lamun Warrior & Finalis ASTRA Satu Indonesia Awards 2024; dan Murti Utami Putri, Alumni BAKTI NUSA 8 Palembang, Co-Founder Save Our Children.
“Kami ingin para aktivis menjadikan Leadership Summit sebagai ruang refleksi dan sarana bertukar gagasan mencari solusi bersama sehingga mampu menumbuhkan karakter kepemimpinan resilien, reflektif, dan adaptif,” kata Ricky.
Ia berharap Leadership Summit sanggup menjawab kebutuhan akan pemimpin kompeten untuk mengambil peran aktif dalam menjawab tantangan sosial, krisis kepercayaan publik, serta potensi bonus demografi.