Perkuat Ekosistem Pendidikan, GREAT Edunesia Helat Bincang Pendidikan Spesial Hari Guru “Bangga Jadi Guru?”
Jakarta – Memperingati Hari Guru Nasional, GREAT Edunesia menghelat Bincang Pendidikan Spesial Hari Guru Nasional bertema “Bangga Jadi Guru?” sebagai rangkaian EduAction Festival 2024 di ANTARA Heritage Center, Jakarta.
Shirli Gumilang, Head of Sekolah Guru Literat, mengatakan jika kegiatan ini dilatarbelakangi kondisi guru yang sedang tidak baik-baik saja seperti minimnya kebijakan peningkatan kualitas guru, isu sentralisai ulang tata kelola guru dan tenaga kependidikan (GTK), kesejahteraan guru masih rendah, dan SDM terbaik enggan menjadi guru. “Kami hendak menjadikan Hari Guru Nasional menjadi ajang bertumbuh bersama, berkembang, dan proses mentransformasi paradigma dan kompetensi guru,” jelas Shirli.
Bincang pendidikan yang dihadiri dr. Gamal Albinsaid, Anggota Komisi X DPR RI, sebagai Pembicara Utama (Keynote Speaker); Irfan Junaidi, Direktur Pemberitaan LKBN Antara, sebagai Pemantik Diskusi; Agung Pardini, Direktur Advokasi IDEAS, sebagai Narrator Policy Brief; Irsyad Zamjani, Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP); Patriya Pratama, Founding CEO dan Executive Director of INSPIRASI; Heni Kurniasih, Sekretaris Lembaga SMERU Research Institute; dan Asep Hendriana, CEO GREAT Edunesia, bertujuan memberikan perspektif baru terkait isu desentralisasi pendidikan serta menelisik lebih dalam terkait kebijakan peningkatan kualitas guru.
Diikuti 50 peserta, bincang pendidikan ini tak hanya ingin mengapresiasi guru dalam mendidik dan membentuk generasi muda, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran guru dalam pembelajaran dan membuat gerakan kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, lembaga pendidikan, dan pemerintah,” terang Shirli. Ia optimis mampu memperkuat ekosistem pendidikan berkelanjutan dan kolaborasi agar kebijakan bisa berpihak pada guru.
Hari Guru Nasional diharapkan menjadi momentum menilik kembali kondisi perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama ketersediaan tenaga pengajar memadai, kesejahteraan dan kompetensi guru.