Nurhartati Khairiyah, Membuat Perubahan Lewat Literasi
Medan – Kebiasaan membacakan buku kepada anak-anak merupakan awal mula kecintaan Nurhartati Khairiyah, Penggiat Literasi Indonesia Sekolah Literasi Indonesia ( PELITA SLI) dan Pendiri Taman Baca Masyarakat (TBM) Mabar, kepada literasi. Sejak saat itu ia mulai mendalami dan mulai mengajak rekan guru lainnya membeli serta membacakan buku kepada anak-anak.
Menurutnya tantangan terbesar dalam menjalankan program literasi adalah menjaga konsistensi menerapkan program secara berkelanjutan serta menularkan semangat literasi kepada masyarakat dan para guru.
Momen paling berkesan bagi Nurhartati adalah saat melihat anak-anak antusias ketika dibacakan atau membaca buku. Ia mengaku dampak dari program literasi yang dijalankan sangat terasa. Bahkan di TBM yang ia dirikan, anak-anak putus sekolah yang terbiasa luntang lantung sampai berkata kasar kini mulai terbiasa membaca buku, tak berkata kasar lagi, dan mau berpartisipasi dalam kegiatan positif.
“Respon anak-anak yang saya dampingi sangat antusias. Mereka bahkan sudah menunggu di depan pintu TBM sebelum waktu kegiatan dimulai. Di sekolah, mereka selalu menagih membaca nyaring setiap kali bertemu,” ujar Nurhartati riang.
Nurhartati mengatakan jika ada hal yang perlu diperbaiki dalam dunia literasi, salah satunya ialah mewajibkan para orang tua membacakan buku kepada anak sejak dini. Melalui gerakan literasi, ia ingin menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar dan di sekolah. Dedikasinya dalam memperjuangkan literasi memberikan dampak nyata, menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam perjalanan literasi yang penuh makna.