Bangkit, Bergerak, Berdampak! Etos ID Gelorakan Semangat 72 Pemuda Resilient Lewat Youth Inspiraction Camp 2025

Bogor — Memaksimalkan Transformative EduAction melalui ruang pembelajaran reflektif, inspiratif, dan kolaboratif untuk menumbuhkan resilient youth leaders tangguh secara spiritual, adaptif secara sosial, dan berdampak secara nyata di masyarakat, pada Minggu (11/09) Etos ID menghelat Youth Inspiraction Camp (YIC) 2025 di Bogor, Jawa Barat. YIC merupakan kegiatan nasional pengembangan kepemimpinan dan karakter pemuda yang diinisiasi oleh Etos ID GREAT Edunesia.
Sebanyak 72 mahasiswa awardee Etos ID dari 12 kampus di Indonesia akan berproses melalui serangkaian kegiatan pemicu semangat daya juang di antaranya Power Talks “Resilient Youth Leadership” bersama Haryo Mojopahit, Kepala Organ Transformative EduAction Hub (TEACH) GREAT Edunesia Inspiring Talks “Faith, Focus, Future” bersama Hawaariyyun, Influencer & Trainer; Gelar Wicara Diaspora Etos ID bersama Shally Pristine, Lead Researcher Rujak Center for Urban Studies; Rohib, ST., Ms.Eng., PhD., Manager of Corporate Sustainability Support Center for Sustainability and Waste Management Universitas Indonesia (CSWM UI); Haris Hendrik S.Hut., MSc., Analyst Global Payment Technology dan Dosen Praktisi; Lokakarya Life Master Class bersama Ifandi Khainur Rahim, S.Psi., CHRP., CEO & Founder Satu Persen. Indonesia Life School; Lokakarya Social Enterpreuneurship bersama Dr. Baban Sarbana, S.E., M.Si., Sociopreneur & Valuegraphy Writer.

Menurut Dwi Nurfitriani, Chief Etos ID, mengusung tema Resilient Generations: Bangkit, Bergerak, Berdampak, YIC diyakini dapat menjadi momentum regeneratif meneguhkan karakter, memperluas jejaring lintas daerah, dan menumbuhkan inisiatif sosial berkelanjutan.
“Perubahan zaman yang cepat ditandai disrupsi digital, tekanan sosial, serta ketidakpastian ekonomi global, menuntut generasi muda untuk tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara mental dan kuat secara nilai. Kami ingin melalui YIC kekuatan kepemimpinan para awardee dapat tumbuh dan mereka memiliki keseimbangan spiritualitas, integritas, profesionalisme, dan kontribusi sosial dalam memimpin,” terang Dwi.
YIC 2025 hadir sebagai ruang pertemuan lintas wilayah bagi para pemuda untuk belajar, berjejaring, dan beraksi. Ruang ini tidak hanya pelatihan kepemimpinan, melainkan ruang transformasi diri, tempat setiap peserta menemukan kembali makna hidup, arah kontribusi, dan daya tahan menghadapi tantangan zaman.
Haryo Mojopahit di sesi Power Talks mengungkapkan bahwa pemuda zaman ini harus resilient yang memungkinkan untuk bertahan dalam situasi sulit, mengelola stres dengan baik, dan bangkit kembali dari kegagalan. Ia menuturkan bahwa YIC diyakini bisa memperkuat spiritual dan resilient leadership sebagai fondasi karakter pemuda serta mendorong terbentuknya inisiatif sosial dan proyek kebermanfaatan di wilayah masing-masing.
YIC 2025 disinyalir menjadi rangkaian kegiatan guna menguatkan semangat kepemudaan dan memperkuat pondasi serta wawasan pemuda untuk menghadapi dinamika dunia kampus. Etos ID sendiri ialah program investasi SDM strategis melalui peningkatan (improvement) dan pengembangan (development) kapasitas serta integritas pemuda (mahasiswa) sebagai penggerak pembangunan daerah menuju Indonesia Berdaya. Etos ID memiliki tujuan untuk mewujudkan SDM strategis daerah yang berintegritas, profesional, dan transformatif sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan daerah menuju Indonesia Berdaya.

“Kami berkomitmen melahirkan pemuda yang memiliki perspektif berbeda agar bisa mewujudkan pemuda terbaik,” kata Dwi.
YIC diharapkan menjadi momentum awal menguatkan kembali nilai kebermanfaatan GREAT Edunesia dan menjadi momentum mempererat ikatan awardee serta menjalin kolaborAksi antara alumni program, tokoh, dan dapat melahirkan SDM unggul yang memiliki kesadaran penuh serta kepedulian terhadap pembangunan bangsa Indonesia lebih baik di masa depan.
“YIC menjadi langkah awal para awardee menapaki langkah-langkah besar berikutnya. Semoga kegiatan tersebut mampu membangun pemikiran konstruktif anak-anak muda bangsa Indonesia agar ke depannya bisa berkontribusi bagi peradaban umat manusia,” tutup Dwi.