52 Aktivis Hebat BAKTI NUSA Dikukuhkan dalam National Mission 2024
Bogor – Memasuki era Society 5.0, Generasi Z menghadapi berbagai tantangan dalam memimpin gerakan sosial untuk menciptakan perubahan sosial berdampak dan memiliki keberlanjutan, sebab itulah perlu proses penanaman nilai pada agar mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan. GREAT Edunesia yang berkomitmen memaksimalkan potensi besar pemuda Indonesia menginisiasi Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA), sebuah program pengembangan kepemimpinan aktivis mahasiswa untuk membentuk pemimpin Gen Z berkarakter dan kompeten.
“Gen Z memiliki keunikan melihat sesuatu dari perspektif berbeda, kami yakin kelak mereka memiliki kekuatan besar mewujudkan Indonesia penuh inovasi serta berkontribusi besar di masyarakat,” ujar Ricky Hardiansyah, Ketua Program BAKTI NUSA.
Ia menyampaikan jika mengoptimalkan potensi Gen Z merupakan sebuah tantangan tersendiri. Guna menjawab tantangan tersebut, BAKTI NUSA menerima sebanyak 52 aktivis dari 15 kampus di Indonesia (USU, UNAND, UNSRI, UI, IPB, ITB, UNPAD, UNS, UGM, ITS, UNAIR, UB, UNDIP UNUD, UNHAS) sebagai penerima manfaat BAKTI NUSA 13 dan menggelontorkan beragam pembinaan mumpuni untuk mewadahi kecakapan para penerima manfaat memaksimalkan potensinya. “Di BAKTI NUSA kami menerapkan proses inklusif guna memastikan kesiapan mereka menebarkan kebermanfaatan di masyarakat melalui gerakan serta social project masing-masing,” kata Ricky.
Setelah melewati serangkaian pembinaan selama satu tahun, para penerima manfaat BAKTI NUSA 13 dikukuhkan dalam National Mission 2024 bertajuk Sustainable Leadership: Berkarya & Terus Berdampak yang dilaksanakan pada Jumat hingga Minggu (06-08/12) di Bogor dan Sukabumi.
“National Mission merupakan pembekalan akhir bagi seluruh calon alumni BAKTI NUSA 13 yang telah menjalankan seluruh rangkaian pembinaan tingkat nasional, wilayah, dan personal menuju dimensi pasca kampus,” ungkap Ricky. “Di National Mission kami menekankan pentingnya menjaga integritas sebagai kunci berKolaborAksi melalui materi kepemimpinan (leadership, karir, membangun keluarga, dan kontribusi), serta team building supaya para alumni BAKTI NUSA mampu berkembang menjadi sosok terbaik dan berkontribusi besar di masyarakat menebarkan kebermanfaatan lebih luas,” tambahnya.
Menggugah semangat 52 calon alumni BAKTI NUSA 13, National Mission 2024 menghadirkan Sherly Annavita Rahmi, Influencer; Haryo Mojopahit, GM Beastudi, Riset dan Advokasi GREAT Edunesia; Bayu Candra Winata, Ketua Beastudi GREAT Edunesia; Asep Hendriana, CEO GREAT Edunesia; Yudi Latif, Dewan Pembina DD; Krisna Dwipayana, Manajer Wilayah BAKTI NUSA; Choqi Isyraqi, CEO Productive School & Productivity Coach; Masykur Huda, Kepala Alumni Affairs & Development GREAT Edunesia; Satria Adhitama Sukma, Associate at Gugum Ridho & Partners; Yani Mulyani, Penggiat Sosial.
Membuka acara, Bayu Candra Winata mengatakan, kepemimpinan adalah sebuah kemampuan yang bisa kita pelajari dan amati, kuncinya tergantung pada motivasi, keinginan, umpan balik. “BAKTI NUSA ingin para pemuda konsisten melakukan kontribusi kebaikan sehingga kebermanfaatannya semakin luas,” ujar Bayu.
Pernyataan Bayu senada dengan Asep Hendriana, ia meyakini jika National Mission bisa menguatkan nilai kepemimpinan BAKTI NUSA dan menguatkan solidaritas di antara para PM dan alumninya. “Semoga setelah National Mission para alumni terus tumbuh kepekaan sosialnya, menguatkan kepemimpinannya, dan menguatkan KolaborAksinya, agar idealisme tetap kokoh menopang diri supaya terus berkhidmat kepada masyarakat,” terang Asep. “Ingat misi kita bukan hanya Indonesia tapi dunia. Maka luaskan misi dan luaskan mimpi agar langkah menjadi pemimpin dapat terus terpatri,” pesannya
52 calon alumni BAKTI NUSA 13 juga mendapatkan dari Yudi Latief, ia didapuk menjadi pembicara utama. Dalam wejangannya ia mengatakan bahwa kemajuan suatu negara selalu dimulai dari pemuda karena pemuda merupakan motor penggerak utama perubahan. “Pemuda itu dilarang merasa gamang atau berpikir tak bisa berkontribusi, sebab pemuda ialah pemegang tonggak-tonggak penting kebangkitan bangsa,” tegas Yudi. “Kita memerlukan pemimpin yang bisa meningkatkan mutu manusia. Yakinlah terhadap diri sendiri, sebab keyakinan akan memompa rasa percaya diri untuk mengembangkan dirinya lebih baik lagi,” tambahnya.
“Bung Karno pernah mengatakan, besar kecilnya suatu bangsa bukan ditentukan seberapa luas wilayahnya dan banyak jumlah penduduknya. Tapi ditentukan oleh kuantitas dan kualitas tekad pemuda berkarakter,” pesan Yudi .
Pasca National Mission para calon alumni BAKTI NUSA 13 diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan kekinian dibarengi penguasaan life skill mumpuni serta kondisi ketangguhan mental dalam menyelesaikan tantangan.
“Kami harap mulai saat ini para alumni BAKTI NUSA bisa mengambil peran-peran kepemimpinan dalam lingkup lebih luas, membangun profil pemimpin terbaik, dan manfaatnya dirasakan manfaatnya,” harap Ricky.