Lewat Sekolah Ceria, Relawan Aktivis SGI Angkatan 51 Sunggingkan Senyum Anak-Anak Penyintas Banjir Bandang di Kabupaten Solok

Lewat Sekolah Ceria, Relawan Aktivis SGI Angkatan 51 Sunggingkan Senyum Anak-Anak Penyintas Banjir Bandang di Kabupaten Solok

 

Solok – Sejak banjir bandang menerjang Sumatra Barat di penghujung November lalu, banyak daerah lumpuh, salah satunya Kabupaten Solok di mana ratusan bangunan rusak termasuk sekolah. Terdapat ratusan anak-anak di Kabupaten Solok yang terpaksa kehilangan kegiatan utamanya, yaitu bersekolah sebab sekolah mereka masih tergenang banjir dan penuh lumpur. Sekolah Guru Indonesia (SGI) yang berada di bawah naungan GREAT Edunesia menyadari perlu adanya gerakan untuk membangkitkan pendidikan di Kota Beras Serambi Madinah.

 

 

Tak tinggal diam, belasan relawan Aktivis SGI Angkatan 51 yang tergabung di Respon Darurat Pendidikan (RDP) lakukan aksi nyata lewat Sekolah Ceria. Para relawan yang datang dari berbagai latar belakang dan wilayah memberikan bantuan psikososial dan dukungan pendidikan di daerah terdampak bencana. Kegiatan mereka meliputi pelatihan Psychological First Aid (PFA), lokakarya untuk guru, serta dukungan pendidikan lainnya.

 

 

Bertajuk Purikupeluk: Pulih dari Lumpur ke Pelukan, Sekolah Ceria yang digelar di SD 05 Selayo dan SD 10 Koto Baru digadang mampu membangkitkan semangat belajar anak-anak penyintas banjir bandang yang terenggut. “Banyak sekolah terdampak, para guru tidak dapat mengajar seperti biasa, maka di sana lah kami hadir menata kembali semangat belajar anak-anak di sini,” ujar Dewi S. Syam, Relawan RDP Aktivis SGI Angkatan 51.

 

 

Faisal, Siswa SD 10 Koto, yang beberapa hari terakhir mengungsi di posko bencana mengaku bahagia bisa mengikuti ragam permainan dan kegiatan di Sekolah Ceria. Menurutnya Sekolah Ceria membuat rasa takut akibat trauma sedikit berkurang. “Sudah ndak cemas atau takut lagi, senang bisa bermain sama teman-teman,” ungkap Faisal.

 

 

Dewi mengatakan, melalui pendampingan traumatik seperti membaca, bercerita, dan mengungkapkan perasaan para relawan yakin dapat menumbuhkan semangat belajar sekaligus menjawab kebutuhan mendesak penyintas. “Kegiatan Sekolah Ceria kami kemas secara interaktif dan partisipatif dengan melibatkan relawan Dompet Dhuafa serta warga sekolah, tak hanya mengobati “luka” para siswa, kami juga ingin membangun KolaborAksi positif antara guru dan aktivis SGI Solok,” terangnya.

 

 

Herohina Wati, Kepala Sekolah SDN 05 Selayu, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SGI karena telah membersamai para siswa. Selain itu ia bersyukur kegiatan  Sekolah Ceria berdampak positif terhadap mental anak-anak yang butuh hiburan, butuh konseling, dan butuh pengalihan perhatian dari  rasa takut, cemas, khawatir akibat dampak  bencana banjir bandang yang para siswa rasakan.

 

“Alhamdulillah anak-anak kami kembali ceria, kembali bergembira, melupakan sejenak bencana yang mereka alami. Kegiatan ini merupakan yang pertama kami dapatkan, bisa dikatakan Sekolah Ceria menjadi pelopor konseling kebencanaan pertama untuk anak SD di Kabupaten Solok,” jelas Herohina. “Mudah-mudahan kegiatan positif Sekolah Ceria bisa dilakukan di sekolah terdampak lainnya,” tambahnya.

 

 

 

Kehadiran Sekolah Ceria diharapkan membuat anak-anak perlahan kembali tersenyum dan sejenak melupakan trauma bencana.

 

Ayo, pulihkan pendidikan anak-anak Sumatra, bersama bantu anak-anak terdampak banjir sekarang dengan mengeklik tautan di bawah ini:
🔗 https://aksikebaikan.com/campaign/bantupendidikansumatra

atau transfer ke rekening:
BSI 2000 9000 39
a.n. Yayasan Pendidikan Umar Usman
Sertakan kode unik 53 di belakang nominal donasi, misalnya Rp 50.053

Informasi & konfirmasi dapat menghubungi:
081228181808

Setiap Kebaikan kecil, akan mengubah hidup mereka

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn

Slide
BAKTI NUSA Siap Lepas 57 Penerima Manfaatnya dalam National Mission Bogor – BAKTI NUSA…
Apresiasi National Mission 2021, Anies Baswedan: “Sebuah Semangat yang Amat Baik” Bogor – Apresiasi…
Will it be Worth It? Will it be Worth It? – Long story short,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *