POP-SLI dan 11 Dinas Kabupaten Dampingan Gelar Rapat Koordinasi Keberlanjutan Program
Program Organisasi Penggerak-Sekolah Literasi Indonesia ( POP-SLI) menggelar Rapat Koordinasi terkait Keberlanjutan program secara daring pada Rabu (15/6). Kegiatan ini diikuti oleh 11 Dinas Pendidikan wilayah sasaran program, 33 orang kawan SLI serta Tim Program Sekolah Literasi Indonesia. Hadir pula Direktur Dawah Bidang Pengembangan Masyarakat Dompet Dhuafa dan Direktur Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa.
Rapat Koordinasi ini merupakan agenda menyosialisasikan kembali keberlanjutan POP-SLI kepada kepala dinas wilayah sasaran. Rapat diharapkan mampu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait tujuan dan manfaat program. Selain itu harapannya juga mampu melahirkan ide-ide kolaborasi kegiatan antara Dinas Pendidikan setempat dan Sekolah Literasi Indonesia lewat Program Organisasi Penggerak.
Acara ini dibuka langsung oleh Ahmad Sonhaji, Direktur Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat Dompet Dhuafa. Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih yg sebesar-besarnya kepada para kepala dinas karena telah mendukung POP-SLI di daerahnya.
“Dukungan dari Bapak dan Ibu kepada Program Organisasi Penggerak Dompet Dhuafa menjadi motivasi bagi kami untuk terus bergerak mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Ahmad Sonhaji.
Beliau juga berharap dengan adanya pertemuan ini akan mampu melahirkan ide-ide program yang bisa mengembangkan kualitas siswa, guru serta kepala sekolah di daerah. Ada dua agenda yg disampaikan antara lain pengenalan Kawan SLI (Fasilitator Daerah) kepada Kepala Dinas masing-masing yg disampaikan oleh Muhammad Dedi Sanjaya Putra, Project Officer POP-SLI dan agenda kedua penyampaian Linimasa Program tahun 2022 serta diskusi tanya jawab yg disampaikan langsung oleh Muh. Shirli Gumilang selaku Manajer Sekolah Literasi Indonesia.
Dalam kesempatan ini Shirli Gumilang turut menyampaikan bahwa POP-SLI diharapkan mampu membantu para guru dan kepala sekolah di daerah untuk meningkatkan literasi khsusunya di sekolah masing-masing.
Hal ini mendapat respon dari beberapa Kepala Dinas yang hadir, salah satunya Pajri, Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur, Beliau memberikan saran kepada Tim Sekolah Literasi Indonesia terkait Implementasi Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang digencarkan Kementerian Pendidikan. “Saat ini Kurikulum merdeka sedang disosialisasikan kepada guru-guru, jika memungkinkan nanti dari Sekolah Literasi Indonesia bisa menjadi koordinator pelaksanaan sosialisasi ataupun pelatihan Kurikulum Merdeka lewat POP-SLI,” ujarnya.
Kegiatan ini diyakini mampu mempererat tali silaturahmi antara Dinas Pendidikan wilayah program dan SLI dalam hal ini sebagai pelaksana program.