Momen Sumpah Pemuda, Momennya Para Pemuda
Jakarta – Sumpah Pemuda menjadi simbol penting perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam memperkuat semangat persatuan di berbagai elemen masyarakat. Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda untuk menghormati dan mengingat semangat perjuangan pemuda Indonesia.
Sudah sepatutnya para pemuda mulai duduk melingkar, berdiskusi, berargumentasi, berbagi inspirasi, sebab sudah begitu banyak permasalahan negeri yang rasa-rasanya tidak bisa diselesaikan hanya mengandalkan pemerintah. Menurut Sri Utami, Penerima Manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) 12, dalam lima tahun terakhir keterlibatan kaum muda dalam kegiatan filantropi meningkat secara signifikan. Keterlibatan kaum muda mengubah peta dan pola filantropi di Indonesia. Kebanyakan dari mereka mendirikan atau menjadi relawan yayasan atau komunitas bahkan social enterprise yang berorientasi memberikan dampak kepada masyarakat.
“Aksi-aksi sosial terbukti efektif menjawab berbagai permasalahan hingga ke akar rumput. Gerak bebas dan tak banyak terjerat sistem birokrasi membuat langkah aksi sosial bisa lebih cekatan. Inovasi dan kreasi lebih mudah tercipta,” terang Sri Utami.
Namun, Sri Utami menambahkan, sangat disayangkan dalam kurun dua tahun terakhir minat pemuda terhadap organisasi maupun gerakan kepemudaan relatif menurun. Berbagai tawaran prestise menggiurkan seringkali membuat mahasiswa harus menggeser prioritasnya. Keterlibatan dalam aksi-aksi sosial dan kepemudaan kian menyepi.
“Ini menjadi PR tersendiri untuk organisasi/komunitas untuk lebih adaptif dan “berhubungan harmonis”. Memastikan agar para pemuda mendapatkan manfaat walaupun tidak secara materi. Peran pemuda sebagai perubah peradaban agaknya harus lebih diperkuat lagi,” jelasnya.
Ia berharap di momen Sumpah Pemuda ini para pemuda bisa memulai tindakan konkret dan perilaku positif agar memiliki pengaruh dan semangat supaya nilai-nilai kemanusiaan tetap terjaga melalui berbagai aksi-aksi nyata.