Membangun Perdamaian di Selatan Filipina dengan Keuangan Syariah

Membangun Perdamaian di Selatan Filipina dengan Keuangan Syariah

Yogyakarta – Sebelas tahun sudah perjanjian perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF). Meski sempat diselingi dengan perang lagi di Marawi, wilayah Selatan Filipina kini tengah berjuang bangkit dari keterpurukan pasca-konflik bersenjata. Salah satunya melalui upaya membangun kesejahteraan lewat lembaga keuangan mikro syariah. “Islam dari kata Salam berarti damai. Dengan penerapan keuangan mikro syariah dan asuransi mikro syariah, kita semua berharap dalam penerapan keduanya terciptanya perdamaian,” ujar Haryo Mojopahit, Managing Director IDEAS, dalam sambutannya dalam kegiatan International Sharia Finance Development Program (ISFDP) yang diikuti delegasi dari CARD-MRI Filipina.

 

Haryo juga menambahkan bahwa perdamaian bukan sekedar ketiadaan konflik. Tapi, perdamaian harus dipahami secara aktif sebagai upaya untuk meniadakan sumber-sumber konflik. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan keadilan (just) dan kesejahteraan (prosperity). “Implementasi keuangan and asuransi mikro syariah dapat menciptakan kesejahteraan di masyarakat. Hari ini kita tidak hanya sekedar belajar mengenai akad-akad syariah dan penerapannya, namun membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera sehingga tercipta perdamaian yang berkelanjutan,” tambahnya.

Kegiatan ISFDP ini dilaksanakan oleh PT. Inspirasi Melintasi Zaman (IMZ) untuk menguatkan kapasitas bisnis keuangan mikro CARD MRI. “Sejak tahun 2018 CARD-MRI memulai dengan belajar kepada Dompet Dhuafa dan beberapa BMT. Hasilnya, di tahun 2024 program rintisan keuangan mikro syariah mereka yang bernama Paglambo (Kemajuan) Project telah memiliki nasabah (clients) lebih dari 90 ribu orang. Oleh karenanya, pada Januari 2024 CARD MRI membuka CARD Islamic Bank di Cotabato. Sekitar bulan Oktober 2025 ini kami akan membuka satu cabang lagi di Kota Marawi. Anggota delegasi yang ikut kegiatan ini adalah mereka yang akan ditugaskan di Marawi,” ujar Jeffrey M. Rondina, Wakil President Eksekutif CARD MRI.

 

“Sebelumnya kegiatan ini dikelola langsung oleh Dompet Dhuafa (DD), namun dua tahun terakhir ini dikelola oleh IMZ sebagai training partner CARD MRI dalam penguatan kapasitas mereka di bidang keuangan dan asuransi mikro syariah,” ujar Prasetyo Wibowo, Manager Marketing and Business Development IMZ. Ia juga berharap program ini dapat menjadi dakwah dan syiar Islamic Social Finance ke lintas negara.

 

ISFDP ini berlangsung di Yogyakarta yang digelar di Malioboro Business School (MBS) BMT Beringharjo dan untuk sesi penerapan keuangan mikro dilakukan di cabang dan program BMT Beringharjo. Kegiatan ini dibimbing oleh para ahli dan praktisi terbaik di bidangnya. Diantaranya adalah Erwin Noekman (Pakar Asuransi Syariah), Mursida Rambe dan Ahmad Madjid (BMT Beringharjo), Ahmad Juwaini (Dompet Dhuafa), dan Prof. Syafarudin Alwi (Pakar Ekonomi Syariah UII).

 

Facebook
Twitter
LinkedIn

Slide
BAKTI NUSA Siap Lepas 57 Penerima Manfaatnya dalam National Mission Bogor – BAKTI NUSA…
Apresiasi National Mission 2021, Anies Baswedan: “Sebuah Semangat yang Amat Baik” Bogor – Apresiasi…
Will it be Worth It? Will it be Worth It? – Long story short,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *