KOMED Bandung Adakan PUNGGAWA Webinar Antologi Puisi Penggugah Jiwa
Bandung – Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) Bandung kembali menggelar kelas daring bertajuk PUNGGAWA Webinar Antologi Puisi Penggugah Jiwa bersama Widaningsih, Counselor di bidang Poem Healing Expressive Art Therapy, Haijin dan Kurator Haiku, Senriyu Tanka Kyoka dan Gogyoshi yang membawakan materi Poems Healing Expressive, art Therapy, self healing, apa itu Haijin dan Kurator Haiku, Senriyu Tanka Kyoka dan Gogyoshi.
Expressive Art Therapy. Puisi sebagai media Healing adalah materi pertama yang dipaparkan. Puisi
adalah salah satu bentuk Art Psychotherapy atau ‘Therapeutic Art’. Dianggap sebagai metode self healing yang efektif dalam menangani berbagai gangguan psikologis dan membantu penyembuhan penyakit gangguan kejiwaan. Fungsi therapeutic puisi yang utuh merefleksikan, mengolah rasa dan pikir, mereduksi kecemasan, menemukan insight, mengubah mindset yang tidak menghakimi bertujuan menghidupkan dan meningkatkan kepercayaan diri.
Waka adalah salah satu bentuk puisi Jepang yang muncul pada jaman Asuka dan Nara (Jepang Kuno)
akhir abad ke 6 hingga abad ke 8 penyair waka di sebut kajin atau kaijin. Jenis waka yang cukup terkenal di Indonesia di antaranya Haiku, Senryu, Tanka, Kyoka sedangkan World Gogyoshi adalah bentuk puisi modern perkawinan gogyoshi dan pentastich. Ciri khas puisi kuno jepang/kono adalah tidak menggunakan judul Haiku dan Senryu diklaim sebagai puisi cerdas, berisi humor yang memutar otak untuk mengetahui maknanya.
Effective Daily Living and Relationship With Other. Puisi memungkinkan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif dan menjalin hubungan harmonis, berdaya guna untuk diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Tuhannya. Puisi menyentuh aspek intelektual (pengetahuan memecahkan masalah), sosial (mengasah kepekaan melalui bingkai referensi sendiri melalui imajinasi orang lain), emosional ( terbawa perasaan dan mengembangkan kesadaran wawasan emosional), dan perilaku ( mendapatkan keprcayaan diri untuk mendiskusikan perasaannya).
Guru, Siswa, dan Puisi adalah kombinasi sempurna untuk membentuk sinergi menciptakan ikatan emosional, menjaring komunikasi menyalurkan ekspresi negatif menjadi positif. Kecemasan, rasa takut, amarah dan harapan akan pemecahan masalah seolah bisa dengan mudah menjadi kelegaan, keberanian, kebahagiaan dan solusi untuk menjadi pribadi yang mengenal serta mencintai diri sendiri. Guru yang bahagia akan lebih mudah melihat sisi pribadi siswa dalam kacamata kebaikan dan mampu memandang semua hal adalah unik dan menarik dengan caranya sendiri.
Meskipun pelaksanaan webinarnya singkat namun memberikan pengalaman keilmuan mendalam tentang bagaimana seorang pendidik belajar mengolah rasa, menyalurkan isi hati, penuh dengan luapan inspirasi serta menyebarkan kebiasaan baik tentang bagaimana mencintai diri sendiri untuk bisa mencintai orang di luar dirinya (keluarga, siswa, lingkungan, bangsa dan terutama Tuhannya).