Di IYCC 2022, 250 Penerima Manfaat Etos ID 2018 Siap Menjadi Pemuda Strategis
Bogor – Ustaz Herman Budianto, GM Pendidikan dan Budaya Dompet Dhuafa, secara resmi membuka Indonesian Youth Creaction x Cultural Conference (IYCC) Etos ID 2022 yang dilaksanakan di BBGP Jawa Barat pada Minggu (14/08). “Etos ID merupakan wadah menaruh harapan-harapan besar pemuda penerus kemajuan bangsa. Kelak, para penerima manfaat Etos ID akan bermetamorfosa menjadi generasi-generasi saleh, Qowiy wal Maslahah, perubah peradaban,” ujar Herman Budianto di hadapan 250 penerima manfaat Etos ID 2018 dari 23 universitas di Indonesia.
Mulyadi Saputra, Kepala LPI DD, meng-aamiin-kan pernyataan ustaz Herman Budianto. Ia menuturkan jika program Etos ID LPI DD adalah program investasi SDM strategis, artinya di Etos ID kompetensi dan karakter para penerima manfaatnya tumbuh dan berkembang dengan profil pemuda inspiratif berintegritas, profesional, dan transformatif.
Selain mengikuti prosesi wisuda Lepas Juang, 250 penerima manfaat Etos ID 2018 juga diajak mengikuti Inspiring Leaders Talk bersama Greget Kalla Buana, Islamic Finance Specialist UNDP; Shally Pristine, Head – Public Affairs, Policy, and Social Impact Grab; dan Edy Fajar Prasetyo, Founder Yayasan Inovasi Sosial Berkelanjutan di Youth Creaction x Cultural Conference (IYCC).
Greget Kalla Buana mengisahkan jika banyak pemuda yang terjebak masa lalu hingga sulit move on. Padahal, menurutnya, masa lalu bukanlah alasan menyerah. “Justru masa lalu adalah pecutan untuk bergerak mengelola mimpi besar yang kita punya. Dan anak muda di zaman ini musti egaliter, multi talenta, aktif serta proaktif, dan bisa menggunakan teknologi dengan baik,” ujarnya lantang.
Di era serba teknologi seperti sekarang, anak muda dituntut mampu beradaptasi cepat. Pasalnya jika tak mampu beradaptasi maka akan sulit bersaing, sebab itulah Shally Pristine mengingatkan jika pemuda harus bisa menemukan passion-nya, menikmati proses hidupnya, dan mengaktualisasikan mimpi-mimpinya. “Bagaimana caranya? Dengan Self development (pengembangan diri), networking (berjejaring), dan hard work (bekerja keras). Menggapai mimpi jalannya tidak selalu mulus, sebab itulah tiga hal tersebut perlu anak muda kuasai,” ujar Shally Pristine mantap.
Senada dengan Shally, Edy Fajar Prasetyo menuturkan bahwa muda adalah pembawa perubahan dan pelopor kemajuan bangsa. Ia menambahkan, meskipun menggapai kesuksesan bukanlah perkara mudah namun ada tiga segitiga sukses yang perlu dimiliki para pemuda yakni mengasah kompetensi, memanfaatkan kesempatan, dan memunculkan kepedulian. “Tiga hal inilah yang akan menjadi embrio membentuk pribadi bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Edy Fajar Prasetyo.
IYCC 2022 diharapkan menjadi momentum awal menguatkan kembali nilai kebermanfaatan LPI DD lewat proses pelantikan kelulusan penerima manfaat dan menjadi momentum mempererat ikatan penerima manfaat serta menjalin KolaborAksi dengan alumni program, stakeholder, dan mitra LPI DD. (AR)