Cara Efektif Tingkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Melalui 3M
Salah satu ciri abad 21 adalah tersedianya berbagai informasi yang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja. Oleh sebab itu kemampuan membaca, menulis, menganalisis, dan mengolah informasi menjadi sesuatu yang penting. Kemampuan tersebut akan menunjang berbagai kegiatan yang saat ini didominasi oleh teknologi digital.
Akan tetapi riset menunjukkan literasi peserta didik kita masih rendah. Hasil PISA berturut-turut, nilai untuk Membaca, Matematika, dan Sains dari hasil tes di 2018 adalah 371, 379, dan 396. Nilai ini mengalami penurunan dibanding tes di tahun 2015, di mana berturut-turut Membaca, Matematika, dan Sains kita meraih skor 397, 386, 403. Dari semua skor itu, membaca memiliki penurunan skor terendah, dan bahkan di bawah skor di tahun 2012 yaitu 396.
Tak bisa dipungkiri, guru sebagai pendidik memiliki peran penting terhadap perkembangan kemampuan membaca dan menulis peserta didik. Sekolah menjadi salah satu tempat terbentuknya sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk terus berinovasi menghadirkan pembelajaran yang efektif.
Bogor – Kamis (21/4) terlaksana kegiatan Ramadan Guru Berbagi dengan topik: Tingkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis melalui 3M yang disampaikan oleh Guru Luthfia. Guru Luthfia, merupakan salah satu penerima manfaat SGI melalui program Zillenial Teacher. Ia berbagi pengalaman bagaimana meningkatkan kemampuan membaca dan menulis di kelas. Hal itu ia lakukan karena keprihatinan terhadap kemampuan literasi di sekolahnya yang kurang. Ia membuat sebuah program membaca dan menulis yang terdiri dari lima rangkaian, sedekah buku; pohon literasi; digital reading commprehension; read aload and chain writing; dan travelling through reading.
Kegiatan yang dilakukan oleh Guru Luthfia sangat efektif dilakukan di kelas, sehingga guru Luthfia dijadikan role model di sekolahnya. Setelah kegiatan ini diterapkan rutin, dapat terlihat peningkatan baca peserta didik dan dapat mengaktifkan Gerakan Literasi (GLS) di Sekolah. Sehingga GLS yang selama ini mati, dapat hidup Kembali.
Guru Lulu menambahkan bahwa Gerakan ini dapat dimulai dengan menghadirkan bacaan yang menarik bagi peserta didik dan sesuai dengan usia jenjang peserta didik sehingga keefektifan program dapat terasa dengan baik.