Langkah awal wujudkan “Desa Jahit” di Tawangsari, Pujon – Malang.

Pujon, Malang – Era globalisasi dengan perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan akan keterampilan praktis semakin diperlukan. Keterampilan tersebut tidak hanya berperan dalam meningkatkan kualitas hidup individu, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga dan masyarakat. Salah satu keterampilan yang memiliki prospek baik dan dapat diimplementasikan di rumah adalah keterampilan menjahit.

 

Ibu rumah tangga merupakan kelompok yang sering kali memiliki keterbatasan dalam hal akses ke pelatihan keterampilan formal karena tanggung jawab utama mereka di rumah. Banyak ibu rumah tangga yang memiliki potensi besar namun belum mampu mengembangkannya menjadi sesuatu yang produktif. Oleh karena itu, menyediakan pelatihan keterampilan yang relevan dan mudah diakses adalah langkah yang penting untuk memberdayakan mereka.

 

Pujon sendiri memiliki potensi yang signifikan dalam pengembangan industri menjahit, baik sebagai bagian dari sektor pariwisata maupun untuk memenuhi kebutuhan industri kreatif yang terus berkembang di Kota Malang dan sekitarnya. Beberapa data menunjukkan bahwa ada banyak peluang pekerjaan di bidang menjahit, termasuk di sektor manufaktur, ritel, dan pariwisata.

 

Setelah sukses dengan tiga batch kelas menjahit sebelumnya di Pujon, kali ini Institut Kemandirian dan Dompet Dhuafa Jawa Timur kembali membuka kelas pelatihan  menjahit Batch 4. Acara pembukaan program pelatihan keterampilan menjahit ini dilaksanakan pada Kamis, 8 Agustus 2024, di Bumi Maringi Peni, Pujon, Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Parni Hadi Selaku Pendiri, Inisiator, dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Bapak Abdurrahman Usman selaku Direktur Institut Kemandirian, Bapak Mochammad Rizqi Aladib selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur, para mitra serta seluruh perserta pelatihan.

 

“Niat, tekat, langsung berbuat, Insya Allah, Tidak cukup hanya niat saja, perlu diiringi tekad, lalu berbuat, gagal gak apa -apa. Jangan takut gagal, kalau pernah gagal, anda akan tahu apa itu artinya sukses. Gagal tidak selalu salah, gagal sekali belum tentu final, usaha terus, tawakal”, lugas Parni Hadi, dalam pesan motivasinya pada pembukaan pelatihan.

 

Institut Kemandirian dan Dompet Dhuafa Jawa Timur mengharapkan ouput program pelatihan ini dapat melahirkan ikon baru bagi desa Tawangsari sebagai “Desa Jahit” yang dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi. Rangkaian acara pembukaan pelatihan menjahit Angkatan 4 ini, ditutup dengan penanaman pohon sebagai simbol dukungan pada lingkungan, budaya, dan kearifan lokal.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Slide
Membumikan Al-Qur’an Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي…
Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam, karena di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai…
Pada hari Jum’at, 29 Maret 2024 YES (Youth Ekselensia Scholarship) Surabaya melakukan kegiatan Safari…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *