Pemimpin Seorang Introvert, Masalahkah?

Pemimpin Seorang Introvert, Masalahkah?

oleh: Meutia Filzan Kamilah, PM BAKTI NUSA 11

Kepribadian extrovert dan introvert kerap kali dibandingkan sebagai kepribadian yang berbeda 180 derajat. Istilah introvert dan ekstrovert pertama kali digagas oleh Carl Jung pada tahun 1920-an. Meskipun pada akhirnya tidak ada introvert dan ekstrovert murni, beberapa hal yang membedakan adalah:

 

INTROVERT EKSTROVERT
  • Pendiam dan mudah bergaul dengan orang yang sudah dikenal saja
  • Lebih memilih kesendirian
  • Belajar dengan mengamati
  • Perhitungan dan cenderung menghindari resiko
  • Menarik diri dari tekanan
    • Sangat suka bergaul
    • Nyaman dengan fokus perhatian
  • Trial and eror
  • Berani mengambil resiko
  • Bertindak dalam tekanan

 

Seorang ekstrovert dengan sifatnya yang banyak bicara dan menjadi spotlight cenderung diidolakan dan dijadikan role model sebagai sosok yang ideal. Extrovert Ideal menuntut seseorang untuk berpikir cepat, mengambil resiko dan lebih memilih tindakan daripada kontemplasi. Hal ini membuat beberapa orang seolah-olah merasa bersalah karena tidak dalam kondisi terbaik dalam lingkungan kelompoknya. 

Sebagai manusia, kita cenderung lebih memperhatikan apa pun yang mudah terlihat, mudah didengar, dan mudah dipahami. Seorang ekstrovert mendorong energi mereka dengan berinteraksi dan berbaur sehingga membuat diri mereka lebih terlihat, lebih didengar, dan lebih mudah dipahami. Ekstrovert memberi kesan bahwa mereka adalah komunikator yang lebih baik. Selain itu, karena seorang extrovert memperoleh energi mereka dari orang lain, ia dianggap lebih sosial dan lebih karismatik karena keterampilannya yang menarik orang.

Extrovert ideal ini membuat masyarakat cenderung memilih orang dengan sifat extrovert untuk menjadi pemimpin. Muncul lah stigma yang berkembang bahwa seorang introvert dianggap tabu ketika menjadi pemimpin. Namun, apakah berarti seorang introvert tidak bisa menjadi pemimpin? 

Ada beberapa contoh pemimpin yang ternyata, dan wajarnya, memiliki sifat introvert. Seperti;

Abraham Lincoln, Bill Gates, Barack Obama, hingga Mahatma Gandhi. Mereka membuktikan bahwa introvert juga dapat menjadi seorang pemimpin dan bisa mencapai kesuksesan.

Semua orang bisa menjadi pemimpin, bahkan seorang introvert sekalipun.

Banyak orang yang bilang bahwa seorang introvert akan kesulitan untuk menjadi seorang pemimpin,padahal nyata nya kemampuan sosial dan introvision tidak saling berkaitan. Nyatanya banyak orang introvert yang bekerja dengan baik dalam sebuah tim,karena pada dasar nya mereka memiliki modal sebagai pemimpin yang baik ,karena orang-orang introvert lebih teliti dan teratur dalam melakukan sesuatu.

Orang introvert bukan berarti orang yang pemalu dan antisosial,karena pemalu dan antisosial adalah sifat atau karakteristik psikologis yang dipengaruhi faktor dari luar. Sementara introvert adalah kondisi biologis yang disebabkan oleh kondisi over-sensitivitas terhadap dopamin yang artinya, saat orang introvert terlalu banyak menerima rangsangan dari luar seperti bersosialisasi, tenaga mereka secara fisik dan mental akan terkuras.

Seorang introvert pun bisa berpidato dengan baik. karena pada dasar nya karakter atau sifat orang tersebut bukan lah seseorang yang pemalu. Orang yang pemalu tetap pemalu, tetapi mereka belajar bagaimana mengatasinya. Banyak berlatih berbicara dengan diri sendiri maupun orang banyak akan membantu seorang introvert mampu mengendalikan dirinya ketika sedang berpidato dihadapan orang banyak. Dan kunci untuk mengendalikan diri adalah banyak berlatih.

Kepemimpinan tidak perlu menjadi “yang tersorot” atau sangat bersosial. Para pemimpin yang paling efektif tidak dimotivasi oleh keinginan untuk menjadi sorotan, tetapi keinginan untuk memajukan ide-ide dan cara-cara baru dalam memandang dunia atau untuk memperbaiki situasi sekelompok orang.

Seorang introvert bisa meregangkan dirinya, Hal ini disebut sebagai rubber band theory of personality. Para introvert dapat menyesuaikan diri mereka ketika bersosial dan berada di lingkungan yang terlalu banyak stimulasi. Tapi jika kita diregangkan terlalu jauh, maka ‘snap’!  ia akan kembali dengan cepat. Maka hal yang perlu diperhatikan seorang introvert adalah; mengetahui batasan. 

Susan Cain dalan bukunya berjudul Quiet Power, memberikan saran untuk mulai memimpin dengan cara diri kita sendiri, terutama seorang introvert. 

1) Mainkan Power! 

2) Hubungkan dan dengarkan. Introvert berspesialisasi dalam menjalin hubungan pribadi yang mendalam dan menjadi pendengar yang hebat. Kedua sifat ini dapat mengubah seorang introvert menjadi pemimpin yang kuat. Ketika orang melihat bahwa seseorang peduli dengan apa yang mereka pikirkan dan rasakan, mereka cenderung mengikuti. Jika Anda tidak berpikir Anda unggul dalam kelompok besar atau di podium, bangun aliansi perlahan dan mantap, dengan percakapan empatik. 

4) Memberdayakan orang lain. Tidak ada yang menghargai diperintah. Pemimpin yang murah hati memastikan bahwa orang lain memiliki tujuan, dengan memberi mereka peran dan meminta pendapat. Sebagai pendengar dan pengamat, seorang introvert akan mengetahui peran mana yang sesuai dengan orang-orang di grup Anda.

4) Jangan takut untuk pantas mendapatkannya: fakta bahwa Anda pendiam bukan berarti Anda tidak kuat. Hal itu tidak berarti orang tidak akan mengikuti Anda. 

 6) Temukan Role Model. Dalam hal ini bisa seseorang yang Anda kenal secara pribadi, tokoh terkenal yang dikagumi dan merupakan pemimpin yang kuat dengan temperamen yang mirip. Hal itu akan menunjukkan bahwa hal tersebut benar-benar bisa dilakukan . 

7) Memimpin dengan memberi contoh: Ini adalah salah satu prinsip kepemimpinan, dan mudah diikuti oleh orang introvert yang pendiam. Tunjukkan bahwa seorang introvert pun dapat berdedikasi. 

Slide

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *