Mustopa Patapa, Berdaya Bagi Masyarakat Banyuasin
Banyuasin – Bermula dari kegelisahan dan empati terhadap dependensi fasilitas pendidikan daerah Banyuasin, Mustopa Patapa, salah satu alumni BAKTI NUSA bergerak membangun perusahaan berbasis social enterprise KULAKU Indonesia.
Kembangkan potensi kawasan Banyuasin melalui komoditi kelapa, KULAKU Indonesia berhasil meningkatkan pendapatan petani kelapa dan masa depan anak-anak petani kelapa dengan memberikan beasiswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga perguruan tinggi.
Founder sekaligus CEO KULAKU Indonesia itu menjelaskan bahwa perusahaan berbasis social enterprise ini dibangun dari nol dan sudah melalui grafik naik turun dalam perjalanannya. Minimnya pendapatan petani kelapa dan susahnya akses pendidikan bagi anak-anak keluarga petani di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan menjadi latar belakang berdirinya KULAKU Indonesia.
KULAKU bersama stakeholder terkait menggelar pelatihan pembuatan olahan kelapa bagi masyarakat Desa Muara Sungsang.
Perusahaan yang berlokasi di Palembang ini memiliki program-program yang bertujuan mengedukasi petani kelapa. Melalui kerja sama dengan berbagai stakeholder terkait, program-program tersebut berfokus pada pemberdayaan dan pendampingan petani kelapa serta beasiswa pendidikan bagi anak petani kelapa, mulai jenjang SMP pertama hingga perguruan tinggi. Saat ini, 20 anak petani telah menjadi penerima manfaat KULAKU Indonesia.
“Bermimpi besar harus disertai targetan. Plan, do it and evaluate basic bagi para entrepreneur. Semoga keberadaan KULAKU Indonesia bisa menjadi sarana membesarkan orang lain, terkhusus keluarga petani kelapa Banyuasin,” ucap Mustopa Patapa.
Pemberdayaan dan pendampingan bertujuan mengedukasi petani kelapa agar bisa mengeliminasi kesulitan dalam proses perkembangan perusahaan. Segala upaya telah dilakukan oleh Mustopa bersama anak muda Banyuasin untuk meningkatkan taraf hidup petani kelapa Banyuasin. Mereka meyakini, usaha Tim KULAKU dalam mengubah nilai produk agar lebih bernilai ekonomis tinggi, daripada hanya dijual sebagai komoditi kelapa.
KULAKU akhirnya mendapatkan ruang kerja sama dan mendirikan 4 site produksi di Banyuasin. Produk turunan kelapa yang dibuat bersama petani kelapa yakni VCO, CCO, Nata De Coco dan charcoal. Produk tersebut sekarang memiliki pasar nasional dan bisa dinikmati di Palembang, Jakarta, Padang, dan Jambi.
Proyeksi perluasan pemasaran produk KULAKU akan dilakukan di tahun 2023 guna menyasar pasar internasional seperti Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan Nigeria. Bahkan di tahun 2024 nanti, KULAKU menargetkan pemasaran produk-produk turunan kelapa petani Banyuasin (termasuk sabut kelapa yang masih dikembangkan) ke pasar Eropa.
“Pengembangan produk dan pemberdayaan petani harus sejalan visi misi perusahaan. Kami adalah perusahaan social enterprise. Jadi tolak ukur utama perusahaan berkembang adalah meningkatnya kesejahteraan petani kelapa dampingan KULAKU,” tutur alumni Bakti Nusa Palembang tersebut.