Yang Muda yang Berbudaya, OHARA 2024 Ajak Gen Z Jaga Budaya Indonesia
Bogor – SMART Ekselensia Indonesia menghelat Olimpiade Humaniora Nusantara (OHARA), kegiatan tahunan berskala nasional dengan ratusan pelajar dari seluruh Indonesia. Menginjak tahun ke-14 OHARA menyapa para Pejuang Budaya Indonesia dengan mengusung tema Yang Muda Yang Berbudaya: Jaga Nilai Ketangguhan Budaya Nusantara.
Menurut Miftah Rizkamuna, Pembina OHARA, tema tersebut diangkat guna mewujudkan kepedulian Gen Z di Indonesia terhadap pengembangan budaya nusantara tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur. Ia menambahkan, OHARA ingin memaksimalkan potensi para pemuda, mengingatkan pentingnya merawat, melestarikan, membanggakan budaya Indonesia, sekaligus memasyarakatkan ilmu-ilmu humaniora sebagai ketahanan budaya nusantara.
“Di OHARA 2024 kami mengajak para pemuda menjaga identitas Indonesia,” ujar Miftah Rizkamuna. “OHARA diyakini mampu mewadahi berbagai hal positif generasi muda Indonesia, di tengah gencarnya berbagai pemberitaan negatif mengenai pelajar tanah air,” terangnya.
OHARA 2024 yang didukung Skolla EdTech dan Dhoba Perfume dihelat pada Selasa hingga Kamis (29-31/10), di SMART Ekselensia Indonesia, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti 700 siswa siswi sekolah menengah pertama maupun atas serta sederajat di Indonesia dari berbagai penjuru nusantara, dari Jakarta hingga Sulawesi Tengah, serta diramaikan penampilan eksklusif Hanin Dhiya dan Katapel Band.
Membuka OHARA 2024, Zayd Sayfullah, Direktur SMART Ekselensia Indonesia, menyatakan rasa bangganya kepada Gen Z yang mau memaksimalkan budaya Indonesia melalui cara kreatif. Ia menegaskan jika OHARA ialah wadah tepat menyalurkan kecerdasan para pemuda di bidang kreatif. “OHARA hadir untuk mewadahi para generasi muda dalam melestarikan warisan budayanya,” jelas Zayd Sayfullah. “Kecerdasan tak melulu tentang sains, humaniora pun termasuk di dalamnya,” pungkasnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, OHARA menggadang tujuh lomba di antaranya Lomba Lintas Nusantara (LINTARA), Lomba Inovasi Akulturasi Kuliner Nusantara (IKN), Lomba Futsal Boarding School, Lomba English Story Telling, Lomba Poster Digital, Lomba Film Pendek (Drama/Dokumenter), dan Lomba Essay. Para peserta berkompetisi merebutkan Piala Gubernur Jawa Barat juga uang pembinaan bernilai puluhan juta Rupiah
Selain siswa sekolah menengah, OHARA turut menyasar para pegiat ilmu humaniora, budaya, komunitas, dan lembaga-lembaga pengembangan ilmu humaniora. Haryo Mojopahit, Kepala Divisi Kepeloporan Pendidikan GREAT Edunesia, mengungkapkan jika OHARA ke depannya akan menjadi pelopor gerakan kebudayaan di kalangan pelajar. Ia menekankan betapa pentingnya pemuda menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut para peserta diajak merefleksikan betapa kaya dan khasnya budaya Indonesia melalui serangkaian penampilan kesenian penggugah kecintaan pemuda-pemudi terhadap bangsanya.
“Kami ingin OHARA makin menumbuhkan semangat dan kecintaan generasi muda pada budaya Indonesia,” kata Farras, Ketua Panitia OHARA 2024. Seluruh siswa SMART Ekselensia Indonesia terlibat aktif dalam menyukseskan OHARA, mereka bahu-membahu menyiapkan konsep, ide, dan eksekusi akhir agar OHARA berjalan baik. “Kami berusaha melibatkan seluruh siswa SMART agar memiliki ikatan kuat satu sama lain, selain itu kami ingin mereka lebih mencintai Indonesia,” ungkap Farras.
“Olimpiade Humaniora Nusantara merupakan ajang kompetisi sangat positif bagi siswa sekolah menengah di tengah maraknya berbagai pemberitaan negatif mengenai pelajar di Tanah Air,” tutur Zayd Sayfullah. “Saya berharap OHARA mampu mewadahi berbagai hal positif generasi muda Indonesia,” tutupnya.
OHARA bukan sekadar ajang perlombaan biasa, tetapi sebuah upaya menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang diwariskan para pahlawan nusantara.