Stakeholder Etos ID Siap Berkolaborasi demi Penguatan Transformasi Etos ID

Stakeholder Etos ID Siap Berkolaborasi demi Penguatan Transformasi Etos ID

Malang – Transformasi Etos ID telah berjalan selama dua tahun. Selama kurun waktu tersebut, Etos ID terus melakukan langkah perbaikan.
Dalam rangka melakukan perbaikan berkelanjutan, Etos ID kembali menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021 dengan melibatkan seluruh manajemen wilayah yang berasal dari 23 wilayah Etos ID. Acara ini dihelat pada 25-28 November 2021 di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.
Rakernas 2021 mengangkat tema “Sinergi dan Kolaborasi Menuju Penguatan Transformasi Etos ID”. Hadir pada acara tersebut yaitu Direktur Budaya, Dakwah, dan Pelayanan Masyarakat (BDPM) Dompet Dhuafa, Ust. Ahmad Shonhaji; GM Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa, Ust. Herman Budianto; Direktur Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa LPI DD, Ust. M. Syafi’ie el-Bantanie; Senior Officer Layanan Pendidikan, Purwa Udiutomo; GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa LPI DD, Guru Agung Pardini, dan jajaran manajemen Etos ID.
Rangkaian Rakernas dibuka pada Kamis sore (25/11), yang diawali dengan sambutan dari Ustaz Syafi’i el-Bantanie dan Ustaz Herman Budianto. Setelah itu Ustaz Ahmad Shonhaji secara daring menyampaikan sambutan sekaligus membuka resmi kegiatan Rakernas Etos ID 2021.  Hari sebelumnya, peserta Rakernas mengikuti  team building sebagai upaya meningkatkan soliditas tim pengelola Etos ID.
Semangat dan energi positif  yang terus mengalir dari seluruh peserta dari awal hingga akhir membuat kegiatan berjalan khidmat. Adapun agenda rapat kerja berlangsung pada Sabtu, 27 November, yang terbagi menjadi dua forum diskusi, forum pembina dan forum fasilitator. Hasil dari kedua forum tersebut didapatkan sembilan rekomendasi langkah penguatan transformasi Etos ID ke depan. Hasil ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas solusi tantangan zaman saat ini.
Pada sesi Epilog penutupan, Guru Agung menjelaskan “Etos ID adalah ikhtiar kita semua dalam rangka memperbaiki ummat (Ishlahul Ummah). Sebagai seorang muslihun kita harus bisa melakukan Islahul Ummah. Bukan hanya mendamaikan namun juga melakukan penaataan ulang orang-orang yang perlu dibantu yakni kaum marginal . Sudah lama mereka terlupakan, tidak punya kesempatan, bahkan berani bermimpi pun juga tidak”.
“Dan Etos ID hadir bukan hanya untuk menyelamatkan nasib mereka di dunia, tetapi bagaimana kemudian kita bisa bersama-sama masuk ke dalam rida-Nya melalui pendidikan terbaik. Etos ID adalah ikhtiar yang bukan hanya sekadar berbicara tentang meningkatkan kualitas hidup, namun juga meningkatkan kualitas keimanan di hadapan Allah Swt.
Sebagaimana  yang disampaikan  Ketua Dewan Syariah Dompet Dhuafa, Prof. Dr. Drs. KH. M. Amin Suma, BA. SH. MA. MM., ia mengatakan jika program-program berbasis dana zakat tidak mendekatkan penerima manfaatnya kepada ketakwaan, maka ditutup saja. “Sehingga, perjuangan Etos ID dan orang-orang di dalamnya adalah senantiasa mendekatkan kepada Allah Swt.,” tutup Guru Agung.

Slide

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *