“Sejarah sudah mencatat tidak ada kemuliaan tanpa Al-Qur’an.”
Pernyataan itu disampaikan Prof. DR. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc., pada wisuda santri Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) angkatan IV, Kamis (27/6).
Lebih lanjut Kepala Badan Kerjasana Pondok Pesantren Indonesia (BKPPI) tersebut juga berpesan bahwa pembangun peradaban islam adalah generasi Qur’an.
“Sejarah mencatat bahwa islamic civilization (peradaban islam) hanya bisa dibangun oleh orang-orang terbaik. Siapa orang terbaik itu? Generasi Qur’an”, ujarnya.
Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) tersebut didaulat menjadi pembicara kunci pada Wisuda santri eTahfizh Angkatan IV yang digelar di Pesantren Tahfizh Green Lido (PTGL) pada Kamis (27/6).
Ini merupakan wisuda keempat yang digelar eTahfizh. Program yang dikelola oleh GREAT Edunesia pada tahun ini mewisuda 11 orang santri yang berasal dari tujuh provinsi.
“Kami akan mewisuda 10 santri eTahfizh dan 1 orang santri dari program replikasi bersama DD Sumsel. Semoga di masa depan eTahfizh tumbuh dan berkembang di banyak titik sehingga Al-Qur’an menjadi isi sejati dari bumi kita Indonesia.” ujar Ustaz Juli Siswanto. Kepala eTahfizh pada sambutannya.
Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) adalah program investasi SDM dari GREAT Edunesia berupa sekolah nonformal setingkat SMA yang berfokus pada tahfizhul Qur’an, dirasah islamiyah, dan kepemimpinan. Saat ini eTahfizh memiliki santri dari seluruh Indonesia. [MA]