Peringati HARDIKNAS 2024, GREAT Edunesia gagas The Philanthropy EduPowerment

Pada momentum Hari Pendidikan Nasional 2024 GREAT Edunesia menghelat Hardiknas Eduaction Forum 2024 yang diselenggarakan tepat 02 Mei 2024. Agenda yang terlaksana di Kampus STIM Budi Bakti ini diinisiasi guna memfasilitasi munculnya gagasan baru untuk transformasi pendidikan serta menjawab tantangan bangsa.

 

Kegiatan dibersamai oleh Dr. Ahmad Juwaini, S.E., M.M. (Ketua Dewan Pengurus Dompet Dhuafa), Asep Hendriana, MM. (CEO GREAT Edunesia), Dr. Adian Husaini (Akademisi, Penulis Buku), Dr. Zaim Uchrowi (Tokoh Pendidikan), Iman Zanatul Haeri (P2G), Rina Fatimah (Ketua STIM Budi Bakti), dan Mulyadi Saputra (Executive Director I GREAT Edunesia) ini mengusung tema “Merdeka Belajar dan Jalan Terjal Transformasi Pendidikan Kita”.

 

Dalam opening speechnya, Ahmad Juwaini menyampaikan bahwa Pendidikan haruslah memberdayakan dan memerdekakan.

 

“Pendidikan harus membangun budi pekerti, kejujuran menjadi karakter paling penting yang perlu dikuatkan, menguatkan integritas supaya kemandirian terbentuk, dan memberi kontribusi positif bagi lingkungan” sampai Ahmad.

 

Dalam konteks Perguruan Tinggi, Rina Fatimah mengungkapkan tantangan yang ditemui selama menjadi ketua STIM Budi Bakti.

 

“Tiga hal yang menjadi tantangan perguruan tinggi yaitu permasalahan akses pendidikan, mahalnya biaya pendidikan tinggi, dan skill missmatch. Akar masalah skill missmatch karena Kurikulum Pendidikan yang Tidak Sinkron, Perubahan Cepat di Dunia Kerja, serta Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan Skill” ungkap Rina.

 

Senada dengan Rina, Mulyadi Saputra menyampaikan tantangan pendidikan dalam lingkup makro.

 

“Secara makro permasalahan pendidikan di Indonesia meliputi ketidakmerataan mutu pendidikan, kompetensi tenaga pendidik, infrastruktur pendidikan, kualitas kurikulum serta implementasinya, aksesibilitas maupun inklusivitas, Pendidikan karakter dan kreativitas, serta kolaborasi multi stakeholder” papar Mulyadi.

 

Selama dua dekade Dompet Dhuafa terus berinovasi menghadirkan solusi bagi permasalahan-permasalahan tersebut. Mulyadi yakin bahwa Pendidikan merupakan gerbang menuju perubahan kehidupan yang lebih baik.

 

“Pengalaman program Pendidikan Dompet Dhuafa dalam dua dekade ini terbukti berhasil memberikan dampak secara jangka panjang terhadap perubahan status ekonomi dan kontribusi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Pendidikan menjadi salah satu pintu gerbang perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.” ucap Mulyadi.

 

Agenda forum ditutup dengan paparan dari Mulyadi Saputra yang menawarkan gagasan Pendidikan yang memberdayakan dan berkelanjutan melalui The Philanthropy EduPowerment. “Lima hal yang menjadi fokus dari The Philanthropy EduPowerment yaitu Pengembangan Karakter, Pengetahuan dan Keterampilan; Kolaborasi Multi Stakeholder; Responsif Terhadap Isu Strategis Pendidikan; Pengarusutamaan Kearifan Lokal & Pemerataan Wilayah; serta Keberlanjutan & Tata Kelola Dampak” pungkas Mulyadi.

 

Facebook
Twitter
LinkedIn

Slide
BAKTI NUSA Siap Lepas 57 Penerima Manfaatnya dalam National Mission Bogor – BAKTI NUSA…
Apresiasi National Mission 2021, Anies Baswedan: “Sebuah Semangat yang Amat Baik” Bogor – Apresiasi…
Sambut 153 Penerima Manfaat, Etos ID Helat Compass Building Camp (CBC) Bogor – Lembaga…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *