GREAT Edunesia Belanja Masalah Pendidikan Indonesia

TANGERANG—Pada Selasa (14/5), Mitra Pengelola Program Pendidikan Dompet Dhuafa, GREAT Edunesia, menggelar Diskusi Strategis bertema “Jalan Pendidikan GREAT Edunesia”. Pada diskusi itu, lembaga yang berlokasi di Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor ini belanja masalah pendidikan.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Asep Hendriana, CEO GREAT Edunesia dalam sambutannya. “Yang paling penting dalam pembahasan kali ini yaitu belanja masalah yang akan kita selesaikan di masyarakat. Kemudian siapa yang memiliki masalah tersebut, berapa banyak orang yang memiliki masalah tersebut, dan solusi apa yang bisa kita berikan,” paparnya.

 

Lebih lanjut, Asep menyampaikan bahwa GREAT Edunesia harus hadir sebagai solusi. “Caranya adalah dengan membuat program yang bisa mendekatkan kita dengan kebermanfaatan. Dengan demikian, kita mampu mengelola program yang memiliki output yaitu budi pekerti, life skill dan kebermanfaatan,” pungkas Asep.

 

Diskusi strategis tersebut dihelat oleh Biro Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi GREAT Edunesia. Diskusi ini sendiri merupakan agenda lanjutan dari penyusunan Peta Jalan Pendidikan Dompet Dhuafa 2024 dan Rencana Strategis GREAT Edunesia 2029.

 

Agenda yang diadakan di Kampus Bisnis Umar Usman, Serpong, ini merupakan lanjutan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya di STIM Budi Bakti, Bogor. Kedua sekolah tinggi tersebut berada di bawah pengelolaan GREAT Edunesia.

 

Selain sekolah tinggi, GREAT Edunesia juga mengelola sekolah formal setingkat PAUD hingga SMA. Lembaga ini juga mengelola program beasiswa serta program pendidikan nonformal dan informal. Pada tahun 2023 GREAT Edunesia telah menebar kemanfaatan bagi 22.899 siswa, 7.338 guru, 288 sekolah di 38 provinsi di Indonesia.

Slide

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *