Etos ID dan Kedutaan Besar Australia Apresiasi 2 Penerima Manfaatnya dalam Graduation Day Beasiswa TESPro
Jakarta – Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia non produktif.
Kondisi tersebut merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan demi kemajuan bangsa apabila diikuti dengan pemaksimalan potensi pemuda di sektor strategis.
Sebagai upaya mendorong perkembangan tersebut, Etos ID di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) bekerja sama dengan Program Beasiswa Kedutaan Besar Australia (Tertiary Educational Support Programe) berupaya memaksimalkan potensi pemuda melalui program kerja sama bantuan biaya pendidikan, akomodasi, pembinaan, pengembangan diri, dan bahasa.
“Program kerja sama dimulai pada September 2015 hingga Juli 2021 dan diperpanjang kembali pada 2021 hingga 2025,” ujar Muhammad Saepudin, Manajer Etos ID. Ia menambahkan bahwa program beasiswa ini merupakan bentuk tanggung jawab pihak Kedutaan Besar Australia kepada anak-anak dari korban peristiwa bom Kuningan pada 09 September 2004 silam.
Pada Senin (24/01) Etos ID dan Kedutaan Besar Australia menghelat Graduation Day Beasiswa TESPro bertema How to be Successful in The Future with Family. Perhelatan yang dihadiri Simon Ernst, Counsellor Development Effectiveness and Sustainibility Australian Embassy Jakarta; Mulyadi Saputra, Kepala LPI DD; dan Guru Agung Pardini ini merupakan bentuk apresiasi Kedutaan Besar Australia kepada Puspa Rianti Syahfitri dan Isma Riski Amalia, penrima manfaat Beasiswa TESPro, karena keduanya telah menyelesaikan program beasiswa dengan baik.
“Graduation Day dilaksanakan sebagai wadah bertemunya penerima manfaat dan Kedutaan Besar Australia secara langsung berupa prosesi pelepasan penerima manfaat Beasiswa TESPro,” ungkap Muhammad Saepudin. “Selain Graduation Day, para penerima manfaat Beasiswa TESPro juga akan mengikuti pembekalan karir pasca kampus,” pungkasnya. (AR)