Ekselensia Tahfizh School Kembali Gelar Jambore Santri Nusantara (JANTARA)

Ekselensia Tahfizh School Kembali Gelar Jambore Santri Nusantara (JANTARA)

 

Sukabumi – Setelah sukses menghelat Jambore Santri Nusantara (JANTARA) 2023, Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) kembali menyelenggarakan JANTARA di Pesantren Tahfidz Green Lido (PTGL), Sukabumi, pada 20-22 Oktober 2024. Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober sesuai Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

 

 

Menurut Muhammad Asyari, Koordinator JANTARA, pelaksanaan Jantara 2024 merupakan kolaborAksi lintas Mitra Pelaksana Pendidikan (MPP) Dompet Dhuafa Divisi Persekolahan dengan Disaster Management Centre (DMC), Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC), Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM), dan Cordofa yang bertujuan mengobarkan semangat para santri agar mampu mengembangkan kepemimpinan serta mengasah ketrampilan dalam mitigasi kebencanaan. “Selain itu kami ingin menjadikan Jantara 2024  momentum mengingat, mengenang, dan meneladani perjuangan kaum santri dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia,” jelas Muhammad Asyari.

 

 

Ia menambahkan, JANTARA juga akan menjadi ajang silaturahmi, KolaborAksi, dan kaderisasi Santri Tanggap Bencana (Trigana). “Di JANTARA para santri kami ajak mengikuti ragam kegiatan seperti JANTARA Competition, JANTARA Training, JANTARA Team Building, dan Peringatan Hari Santri Nasional,” lanjutnya. Ia yakin JANTARA mampu melahirkan 168 kader Trigana dari 22 pesantren di Indonesia.

 

 

Juli Siswanto, Manager eTahfizh, dalam sambutannya di Pembukaan JANTARA 2024 mengungkapkan jika sesama lembaga pendidikan sudah semestinya bersatu serta bersinergi. Ia menjelaskan, sinergi dapat menguatkan ummat sehingga tercipta kebermanfaatan sekaligus kontribusi. “Terima kasih kepada para santri yang sudah berpartisipasi dan memenuhi undangan kami di JANTARA 2024. Tanpa adanya dukungan dan kehadiran para santri hebat, JANTARA tak akan sama,” terangnya. “Sisipkan dalam doa kalian, “Ya Muqallibal Qulub, Tsabbit quluubana ‘alaa Thaa’atik”, karena bisa saja banyak hal menggoyahkan iman dan keyakinan di zaman serba fana seperti sekarang,” pungkasnya.

 

 

Di momen yang sama, Abdul Khalim, General Manager School Development GREAT Edunesia, berpesan bahwa santri harus memiliki empat kompetensi yakni Iman dan Takwa sebagai pondasi yang dilandaskan nilai Al-Qur’an dan nilai Islam; Menguasai Teknologi agar bisa terus berinovasi; Memaksimalkan Potensi agar tak tertinggal; dan Paham Pengelolaan Pangan, karena menurutnya Indonesia memiliki potensi besar serta berdampak besar apabila dikelola sebaik-baiknya.

 

 

Pembukaan JANTARA 2024 disambut gegap gempita, Muhammad Asyari berharap pasca mengikuti JANTARA para santri tak hanya pintar mendaras kitab dan melafal ayat namun bisa berjuang untuk masyarakat, menjadi sosok terdepan dalam kebajikan, dan menjadi saafiqul khoir atau pelopor kebaikan di mana pun ia berada.

 

 

“Peran-peran kebaikan itu tentu tak terbatas di dalam pondok pesantren namun di segala bidang kehidupan masyarakat,” tegas Muhammad Asyari.

Slide

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *