Guru Sebagai Pencetak Generasi Emas Bangsa

Guru Sebagai Pencetak Generasi Emas Bangsa

Oleh: Neneng Sri Fardillah, Kontributor

 “Bu, saya mau curhat, di kelas saya menghadapi anak dengan berbagai karakter dan problem. Beberapa anak  sepertinya  sulit berubah. Saya sudah  melakukan  berbagai cara , tetapi anak-anak  itu tetap saja tidak mau berubah , tetap melakukan prilaku seenaknya”. Guru-guru umumnya memandang mereka tidak bisa diperbaiki, saya bingung bu, apa memang  ada anak yang tidak bisa diubah menjadi lebih baik?” Curhat pak Arif,

Melayani komunitas yang banyak, selalu menghadapkan kita pada kenyataan  bahwa mereka ternyata adalah kumpulan individu dengan corak watak, habit dan kecenderungan yang berbeda. Ada yang “sudah jadi”, yaitu anak-anak yang tugas perkembangan moral dan emosionalnya telah rampung. Mereka hanya butuh atmosfir lingkungan  yang kondusif untuk mengaktualisasi diri.

Tapi ada pula yang “setengah jadi”, yaitu anak yang mengalami ketidaktuntasan  dalam tugas perkembangan moral maupun emosionalnya.  Sebagian dari anak itu berasal dari masa lalu yang kurang beruntung. Bisa karena berkembang dari kondisi  dan pembiasaan keluarga  yang tidak efektif  atau belajar dari pengalaman dan pergaulan yang tidak terkontrol atau  dibentuk  dari proses kehidupan yang tidak terkelola dengan baik.

Mereka menjadi seperti itu bukan karena kehendak diri, mereka diciptakan oleh pengalaman dan kondisi hidup yang dilaluinya. Kini perilaku dan sikap yang terbentuk dari didikan masa lalu menyebabkan mereka diposisikan dalam kategori individu yang bermasalah, kurang ajar, tidak beretika dan segala label yang meniadakan dirinya sebagai individu. Pendidikan  butuh proses, bila hasilnya dipaksakan untuk segera terlihat dalam angka-angka rapor maka kita akan mudah terjebak pada upaya manipulatif untuk menunjukkan  hasil palsu. Angka-angka yang tidak mewakili substansi isi perubahan yang sungguh-sungguh terjadi pada diri peserta didik.

Maka tugas seorang guru harus bisa membantu setiap anak untuk bertumbuh secara wajar dengan berusaha memperlakukan mereka sesuai latar dan keunikannya masing-masing. Hasilnya memang memang tidak bisa terlihat instant pada hasil belajar, namun akan tiba waktunya tiupan keikhlasan yang disemai di jiwa anak-anak itu kemudian akan memancarkan kemilaunya pada dunia.

 

Slide

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *