Siti Sahauni: Anak Pemegang Investasi Besar
Malang – Setiap anak yang lahir ke dunia lahir dalam keadaan fitrah, suci dan bersih. Bahkan bau surga masih menyelimuti mereka. Kedua orang tuanyalah yang mengantarkan mereka menjadi orang lain.
Di era modern ini, menurut Siti Sahauni, Alumni Konsultan Relawan Sekolah Literasi Indonesia (Kawan SLI), peran orang tua baik di daerah maupun di kota tidak jauh berbeda. Mereka memiliki andil besar dalam membimbing dan mengarahkan anak-anaknya menjadi pribadi yang tidak hanya unggul di segi pendidikan namun juga pada akhlaknya.
“Untuk beberapa orang tua, persoalan pendidikan selalu dikaitkan dengan ekonomi. Misalnya bagi orang tua yang strata ekonominya berada di bawah rata-rata, sekolah bukan menjadi suatu keharusan. Sehingga ketika mereka dapat mengupayakan anaknya sekolah bahagianya bukan kepalang. meski hanya sampai pada tingkatan tertentu saja,” kata Siti.
Ketiadaan ekonomi akhirnya memunculkan masalah klasik yang cukup pelik dan getir. sehingga tiada kekhawatiran bagi orang tua yang berada di bawah garis kemiskinan. “Karena kekhawatiran mereka telah dialihkan pada sebuah kenyataan akan keberlangsungan hidup. Tak dapat ditampik kemudian memaksanya untuk sedikit mengacuhkan dua hal yang sebenarnya memberikan pengaruh besar pada anak-anaknya di kemudian hari,” terang Siti.
Siti menerangkan, secara tidak langsung orang tua yang melakukan tindakan demikian sebenarnya tengah membunuh mimpi anaknya pelan-pelan. Mimpi di mana suatu saat nanti anaknya akan membawa perubahan besar, tidak hanya mengubah strata pendidikan pada keluarganya. Dirinya juga untuk daerahnya, suatu kebanggaan yang tak ternilai harganya.
“Ketakutan serta kekhawatiran yang dirasakan oleh orang tua memang naluriah. Namun, sungguh pun demikian ketidakcukupan sandang dan pangan menjadi penghalang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Maka mereka telah meragukan pencipta-Nya dan tidak mengakui kebesaran-Nya sebab Allah Swt. menegaskan agar kita tidak takut miskin hanya karena mempunyai anak. Anak yang saleh dan salihah dambaan setiap orang tua. Terlepas dari itu semua, keutamaan kedua orang tua tidak hanya membesarkan anaknya, melainkan memberikan peneladanan. Karena pendidikan yang pertama kali diperoleh anak adalah ketika mereka berada dalam lingkungan rumah yakni keluarga, bapak dan ibunya. Sehingga tindak tanduk orang tua tidak akan terlepas dari sorotan anaknya,” ungkap Siti. “Orang tuanyalah yang akan menjadi agen perubahan bagi anaknya. Sikap dan sifat yang melekat pada diri seorang anak juga tergantung dari orang tuanya. Sehingga sejatinya sebagai orang tua yang baik di mata orang lain dan pencipta-Nya adalah mereka yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan umumnya saja. Melainkan juga diberikan kekuatan pondasinya melalui pembekalan agama,” tambahnya.
Alangkah besarnya pengaruh orang tua terhadap investasi masa depan seorang anak. Orang tua yang telah menyadari perannya dengan baik maka menanam kebaikan pada seorang anak akan terbiasa dilakukan. Apalagi bila kebaikan yang dibiasakan dapat membawa keberkahan pada anaknya. “Anak adalah investasi yang tidak ada habisnya, bahkan memiliki seorang anak yang membanggakan tidak akan menjadi sia-sia, karena benih kebaikan yang kita berikan suatu hari nanti akan berkembang cantik lagi indah rupanya. Mengharumkan kita, orang tuanya di dunia dan akhirat,” tutup Siti.
2 Comments
. I really like it, and I look forward to hearing from you next. Thank you for the information about the most popular news this year. For more detailed information, please visit our website for further information
no thank you