Semarakkan Hari Literasi Nasional dan Hari Aksara Internasional, SLI Ajak 1000 Guru Membacakan Buku Secara Lantang se-Nusantara
Bogor – Dalam rangka memperingati Hari Literasi Nasional dan Hari Aksara Intrnasional yang jatuh pada tanggal 8 September, SLI menggelar kampanye Gerakan 1000 Guru Membacakan Buku secara Nyaring yang serentak dilaksanakan se-Nusantara. Gerakan ini bertujuan memantik semangat guru-guru di berbagai wilayah melalui pembiasaan secerhana melalui membacakan buku secara lantang atau nyaring ke peserta didik.
SLI menyadari bahwa perubahan besar lahir dari pembiasaan–pembiasaan kecil, oleh karena itu, pembiasaan perlu dipantik oleh inspirasi. Gerakan ini harapannya dapat menginspirasi ribuan guru agar rutin membacakan buku secara nyaring dimulai dari langkah awal membaca buku secara serentak pada 08 September 2023 yang lalu.
Latar belakang hadirnya ide gerakan ini yakni menghadapi tantangan rendahnya literasi guru Indonesia: Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), literasi di Indonesia masih menjadi masalah serius. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 41% penduduk usia 15 tahun ke atas yang memiliki literasi tingkat menengah. Tantangan kualitas pembelajaran di kelas-kelas Indonesia: Data menunjukkan bahwa banyak guru di Indonesia masih kesulitan dalam memilih dan mengolah materi bacaan yang relevan dan menarik bagi siswa. Ini dapat mempengaruhi daya tarik pembelajaran dan pemahaman siswa terhadap materi, serta tantangan Kurangnya role model insan literat: Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga model peran bagi siswa. Data menunjukkan bahwa kurangnya literasi pada guru dapat meruntuhkan kepercayaan siswa terhadap kompetensi guru sebagai pemimpin dalam pendidikan.
Adapun tujuan gerakan ini antara lain, mengajarkan teknik efektif membacakan buku dengan suara nyaring, menginspirasi kebiasaan membacakan buku oleh guru untuk mendorong budaya membaca di kalangan siswa, memulai gerakan inisiatif: membiasakan pembacaaan buku dengan suara nyaring oleh guru, langkah pertama menuju literasi, mengubah pandangan terhadap guru sebagai teladan literasi dalam konteks pendidikan, serta membangun pandangan bahwa membaca buku secara nyaring dapat dipandang sebagai metode pembelajaran sekaligus sebagai pembiasaan.
Melalui laman Instagram dan Facebook SLI, tampak para guru bersuka cita turut serta menyemarakkan gerakan tersebut dengan ikut membagikan aktivitas membaca buku secara nyaring di publikasi sosial media mereka. Semoga momentum Hari Aksara Internasional dan Hari Literasi Nasional ini mampu memantik semangat guru dan menjadi momentum mereka dalam membangun kebiasaan membaca buku bersama peserta didik.