Rihlah Ilmiah eTahfizh ke Istiqlal
Jakarta – Segenap santri eTahfizh jalan-jalan ke Masjid Istiqlal di Jakarta. Acara jalan-jalan ini dalam rangka agenda pembinaan tahunan santri bertajuk Rihlah Ilmiah.
Sekira pukul 08.00 WIB, santri berangkat bersama dari Bogor dengan KRL menuju Jakarta dan tiba di Masjid Istiqlal menjelang zuhur. Selepas salat Zuhur berjamaah, santri mengikuti kajian rutin Masjid Istiqlal.
Setelahnya, santri bersama pendamping diajak berkeliling masjid lalu diarahkan pihak DKM Masjid Istiqlal ke Aula. Ustaz Abdul Rokhim, pengasuh eTahfizh sekaligus PJ kegiatan Rihlah Ilmiah menyampaikan bahwa kegiatan ini tak hanya untuk jalan-jalan tetapi juga mendapatkan ilmu dari lingkungan & tokoh yang dikunjungi.
“Selain tafaqquh fiddin, kita juga perlu jalan-jalan agar kita bisa belajar langsung dari lingkungan kita dan orang-orang yang kita temui,” jelas Rokhim.
Santri disambut pak Didi, Humas, Publikasi, dan Media Masjid Istiqlal. “Selamat datang di Istiqlal, masjid kebanggan bangsa Indonesia. Masjid terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia,” sambutnya.
Ia lalu menjelaskan tentang Masjid Istiqlal dan sejarahnya.
Di sesi kedua, santri mendapatkan mauizhoh hasanah dari Plt. Ketua Harian Badan Masjid Istiqlal (BPMI), Laksamana Pertama. (Purn.) KH. Asep Saifudin, S. Ag., SH., MH.
Kyai Asep, begitu beliau biasa disapa, bercerita banyak tentang pengalaman beliau sebagai tentara sekaligus penghafal Al-Qur’an.
“Saya jadi tentara karena ada panggilan wamil. Awalnya saya tidak mau tapi karena dipaksa akhirnya saya terima. Saya yang awalnya berniat jadi hakim mengubah perspektif saya dengan niat berdakwah. Alhamdulilah Allah membuka jalan dakwah di ketentaraan,” ceritanya.
Purnawirawan tentara yang pernah menjuarai lomba tahfiz untuk tentara di Arab Saudi tersebut juga memotivasi para santri untuk terus menghafal Al-Qur’an. “Kita harus bersyukur difasilitasi untuk menghafal. Itu sekaligus amanah buat adik-adik. Yakin saja, Allah akan mudahkan bagi siapapun yg mau menghafal Al-Qur’an. Jangan maksiat karena itu akan menghilangkan hafalan,” nasihatnya. [MA]