Perlunya Pemuda Memiliki Strong Why
Jakarta – Simon Sinek pada TED Talks pada 2009 membahas tentang bagaimana pola pikir, metode atau pandangan tentang bagaimana dunia bekerja dengan lebih pragmatis oleh Simon Sinek saat pembicaraan di TED Talks. Zorozed, alumni Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA), mengungkapkan pembicaraan Simon Sinek dimulai dengan kalimat pembicaraan melalui beberapa pertanyaan ke audiens dan menjelaskan berberapa pemikirannya.
“Bagaimana Anda menjelasakan saat orang lain bisa meraih sesuatu yang tampak bertentangan dengan semua asumsi? Contohnya: mengapa Apple sangat inovatif dari tahun ke tahun, padahal mereka hanya sebuah perusahaan komputer. Mereka seperti perusahaan lainnya mereka memiliki akses yang sama untuk talenta yang sama, peragenan yang sama, konsultan yang sama, dan media yang sama. Lalu, mengapa mereka tampak berbeda??” kutip Zorozed dari Simon Sinek. “Mengapa Martin Luther King memimpin gerakan hak–hak sipil? Dia bukan satu–satunya orang yang menderita sebelum hak – hak sipil ditegakkan di Amerika. Dan tentunya dia bukanlah satu–satunya orator hebat pada masanya. Mengapa dia??” lanjutnya
Menurut Zorozed, sekitar 3.5 tahun yang lalu ia membuat penemuan yang mengubah pandangannya tentang dunia kerja. Ia menjelaskan jika ada sebuah pola bahwa semua pemimpin besar dan inspiratif dan organisasi–organisasi besar di dunia berpikir, bertindak dan berkomunikasi dengan cara sama.
“Dan ini mungkin adalah ide paling sederhana di dunia. Saya menyebutnya Golden Circle – Why? How? What? Ide kecil ini menjelaskan mengapa beberapa organisasi dan pemimpin mampu menjadi inspiratif, sedangakan yang lain tidak. Saya akan menjelaskan secara singkat, setiap orang setiap organisasi di planet ini tahu apa yang mereka lakukan 100%. Beberapa diantaranya tahu bagaimana merekan mengerjakannya, baik disebut dalil pembedaan nilai atau proses kepemilikan, atau nilai jual unik anda. Namun, sangat sedikit sekali orang atau organisasi yang tahu mengapa mereka mengerjakan hal itu? Dan “mengapa” yang saya maksud bukanlah “untuk mendapatkan untung.” Itu adalah hasil. Selalu demikian. “mengapa” yang saya maksud adalah: apa tujuan Anda? Apa alasan Anda? Apa keyakinan Anda? Mengapa organisasi Anda ada? Mengapa Anda bangun pagi? Dan mengapa orang lain sebaiknya peduli? Sebagai hasilnya, cara kita berpikir, bertindak, berkomunikasi adalah dari luar ke dalam,” terangnya.
“Kita harus memiliki Strong Why, karena jika kita dalam setiap langkah tidak tahu kenapa kita harus melakukam hal tersebut kita akan kehilangan arah ketika sudah menjalaninya. bahkan tidak akan melanjutkan karena tidak adanya alasan untuk memperjuangkannya,” tegas Zorozed.