LPI DD Berbagi Inspirasi di WISH Online 3
Jakarta – Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) sebagai lembaga yang peduli pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program-program beasiswa mumpuninya didapuk meramaikan perhelatan WISH Online 3 yang dihelat World Indonesia Scholarship pada Sabtu (18/09). Pada perhelatan nasional ini Guru Agung Pardini, GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa LPI DD dan Muhammad Syafi’ie el-Bantanie, Direktur LPI DD akan berbagi inspirasi sekaligus meramaikan sesi Scholarship Talkshow serta Softskill Training: Productivity Technique.
Dalam materinya Guru Agung menyampaikan pentingnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sebab itulah perlu investasi sumber daya manusia jangka panjang sebagai langkah strategis.
“LPI DD sangat peduli akan kualitas sumber daya manusia terutama para pemuda. Melalui pemberdayaan dana zakat, infak, sedekah, wakaf (ZISWAF) dan dana halal lainnya kami percaya dapat mewujudkan standar kehidupan normal bagi masyarakat marginal, standar kehidupan yang membuat mereka dapat mengemban amanah kepemimpinan dan mengisi ruang-ruang strategis,” ungkap Guru Agung.
Selain itu ia juga menjelaskan empat langkah strategis Sekolah Kepemimpinan Bangsa LPI DD dalam memaksimalkan kompetensi penerima manfaatnya yakni Reskilling Revolution, Collaboration Networking, Digital Transformation, dan Transformative Role Modelling. Ia berharap empat langkah strategis tersebut dapat menginspirasi puluhan lembaga beasiswa di Wish Online 3.
Setali tiga uang dengan Guru Agung, Muhammad Syafi’ie el-Bantanie dalam sesi Softskill Training: Productivity Technique menekankan pentingnya produktif selama hidup agar tak ketinggalan di era serba cepat seperti sekarang.
“Kenapa kita harus produktif?” tanya Syafi’ie kepada ratusan peserta WISH Online 3. “Karena waktu itu terbatas, waktu tak dapat diputar kembali, waktu tak dapat dibeli. Maka satu-satunya jalan ialah memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, melakukan hal produktif dan bermanfaat,” ujarnya.
Ia memaparkan delapan teknik agar hidup lebih produktif antara lain membuat rencana, menulis target capaian harian, membuat catatan terstruktur, mengidentifikasi masalah, meminimalkan pemborosan waktu, fokus pada prioritas, menggunakan reminder, disiplin, dan memastikan target terukur. (AR).