Guru Agung dalam Dies Natalis Universitas Mahakarya Asia: “Saatnya Reskilling Revolution!”
Jakarta – Pemuda diyakini mempunyai kapasitas besar menjadi pemimpin yang mampu mengelaborasi strategic leadership di era society (masyarakat) 5.0. Sebab saat ini dunia sedang bersiap-siap meninggalkan era masyarakat 4.0 yaitu era teknologi informasi menuju era masyarakat 5.0.
Era masyarakat 5.0 disinyalir mampu memanfaatkan inovasi teknologi di era revolusi industri 4.0 agar hidup manusia menjadi lebih bermakna, terutama di bidang pendidikan. Guru Agung Pardini, Kepala Divisi Jaringan Sekolah Indonesia Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) dalam Dies Natalis Universitas Mahakarya Asia bertema Strategic Leaderhip di Era Society 5.0, menyampaikan jika di tengah gegap gempita era masyarakat 5.0 Indonesia justru masih memiliki kelompok masyarakat yang bekerja dengan cara meramu dan berburu, pertanian tradisional, serta menjadi buruh industri nyaris tanpa pengetahuan.
“Inilah tantangan berat yang harus kita entaskan. Di tengah era ketidakpastian, setiap organisasi membutuhkan kepemimpinan yang sigap bertindak sebelum orang lain bergerak, dan sanggup memulai sebelum orang lain berpikir,” ungkap Guru Agung di hadapan ratusan peserta dies natalis yang dilaksanakan daring pada Jumat (11/03).
Sebagian besar kelas menengah Indonesia bekerja di sektor formal, sedangkan menurut WEF dalam 5 hingga 10 ke depan, 52 pekerjaan formal akan tergantikan teknologi tinggi. Maka Reskilling Revolution (Creativity, Complex Problem Solving, Emotional Intelligence) menjadi alternatif solusi menghadapi era masyarakat 5.0.
Guru Agung menambahkan, isu utama pendidikan hari ini harus terfokus pada reskilling revolution, salah satunya melalui pengembangan kecakapan lunak atau soft skill, seperti ketekunan, empati dan kolaborasi.
“Setiap individu adalah pemimpin bagi perusahaannya sendiri, “You Incorporated”. Maka untuk mengembangkan perusahaannya ini, dibutuhkan semangat berkolaborasi dengan banyak jaringan,” tegasnya.
Ia berharap reskilling revolution di era masyarakat 5.0 dapat menyeimbangkan kemajuan ekonomis dengan penyelesaian masalah sosial oleh sistem yang mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik serta menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan masalah sosial. (AR)