JAKARTA—Suara lantang Salwa Amalia Kaysan, siswi SMPN 24 Jakarta, dan kepolosan Muhammad Rifky dari SDN Ciganjur 04 Jagakarsa, memecah keheningan di Sasana Budaya Rumah Kita Dompet Dhuafa, Rabu (24/12). Bait-bait puisi yang mereka bawakan menjadi pengantar haru dalam pelepasan Relawan Respon Darurat Pendidikan (RDP) yang akan bertugas ke wilayah bencana di Sumatra.
Ini menjadi momentum krusial bagi misi kemanusiaan di sektor pendidikan. Para relawan yang dilepas akan terjun langsung menangani kebutuhan pendidikan para penyintas banjir dan longsor di Sumatra.
Bencana di Sumatra tidak hanya merusak bangunan sekolah, tetapi juga mengguncang kondisi psikososial siswa dan guru. Merespons kondisi tersebut, Dompet Dhuafa melalui GREAT Edunesia menerjunkan tim RDP dengan membawa tujuh program intervensi utama untuk memastikan hak pendidikan anak-anak tetap terpenuhi.
Program-program tersebut mencakup pendirian Sekolah Darurat, distribusi perlengkapan sekolah, serta program Sekolah Ceria untuk mengembalikan senyum anak-anak. Selain itu, relawan juga dibekali kemampuan Psychological First Aid (PFA) untuk pemulihan trauma, layanan vokasi, renovasi sekolah, hingga Kelas Literasi Kreatif Kebencanaan.
Ketua RDP GREAT Edunesia Dompet Dhuafa, M. Shirli Gumilang, mengatakan relawan tidak hanya diberangkatkan secara fisik, tetapi juga diperkokoh secara moral. Kehadiran mereka membawa pesan bahwa pendidikan dan pemulihan harus terus berjalan bagi anak-anak dan guru di masa darurat.
Salah satu sorotan utama dalam pelepasan ini adalah seremonial penyerahan Modul Ajar KLiK Kebencanaan. Modul ini dirancang sebagai panduan praktis bagi relawan dan pendidik lokal dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang adaptif di situasi krisis.
Setelah orasi kemanusiaan dari perwakilan relawan, prosesi dilanjutkan dengan penyematan jaket relawan secara simbolis oleh Haryo Mojopahit, Ketua Divisi Program Pendidikan, Budaya dan Riset GREAT Edunesia Dompet Dhuafa. Agenda ditutup dengan konferensi pers yang menegaskan transparansi dan kesiapan publikasi atas respons darurat yang akan dijalankan.
Misi ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat untuk memulihkan denyut nadi pendidikan di wilayah terdampak. Langkah ini memastikan bahwa bencana tidak merenggut masa depan generasi penerus di Sumatra.