Fajar merupakan penerima manfaat YES Surabaya angkatan II yang sangat aktif menyuarakan kesetaraan disabilitas. Meskipun kegiatannya sangat padat sebagai penerima manfaat YES, Fajar tetap aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Hal ini memotivasi Fajar dan 2 temannya disabilitas mengikuti perlombaan Scholunteer yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Volunteer. Tujuan dari kegiatan Scholunteer adalah mencari ide-ide kreatif yang diciptakan oleh siswa-siswa SMA. Aksi sosial yang digagas oleh Fajar bersama adalah BlackScreen Community. Latar belakang terbentuknya karna mereka menyadari bahwa angka pengangguran disabilitas di Indonesia sangat tinggi, hal ini dikarenakan minimnya keterampilan yang disabilitas miliki sehingg tidak terserap di dunia kerja.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Fajar termotivasi untuk membawa project BlackScreen Community dalam perlombaan Scholunteer agar komunitas bisa dikenal dan masyarakat bisa lebih memperhatikan disabilitas. BlackScreen Community adalah rumah produksi pemberdaya disabilitas berbasis film. BlackScreen Community tergerak dengan berbagai aktivitas pengembangan skill, produksi, dan berbagai aktivitas di bidang film diambil dari 2 kata: Black – Hitam/Gelap, dan Screen – Layar.
Terinspirasi dari bagaimana seorang tunanetra menikmati sebuah tayangan visual yang mana semuanya serba hitam. Meskipun demikian, justru layar itu berkembang menjadi jutaan warna di dalam pikiran mereka.
BlackScreen Community membagi 3 bagian dalam kegiatan yang dijalankan yaitu produksi, edukasi dan distribusi. Pada kegiatan produksi berfokus pada pelatihan keterampilan, pembuatan film dan eksperimental. Kegiatan edukasi berfokus pada menyelenggarakan kegiatan dalam bentuk pelatihan untuk anggota BSC dan mengadakan workshop ke berbagai instansi. Sedangkan distribusi berfokus pada publikasi karya film ke media sosial dan kompetisi atau Festival Film. Setelah melalui seleksi yang sangat ketat dan berkompetisi dengan 787 peserta, Fajar bersama tim berhasil menjadi juara 3 Scholunteer yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa pada 18 Februari 2024 di Ko+labora Flexispaces Jakarta.
Harapan Fajar ke depan untuk BlackScreen Community yaitu ingin terus membangun brand awareness di masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Fajar sebagai berikut.
“Ketika orang ngomongin Hujan, maka yang terlintas adalah makan Indomie Rebus. Kami berambisi dan optimis menjadi seperti Indomie. Brand Awareness kami terbentuk sehingga ketika orang² membicarakan Rumah Produksi Film, maka yang akan tercetus pertama kali adalah BlackScreen Community.
Dengan semangat Fajar dan komunitas yang dibangun bisa membangun kesadaran bagi kita semua untuk terus memerhatikan saudara-saudara kita yang memiliki disabilitas.
